Chery, merek mobil China mengumumkan akan kembali ke Indonesia usai beberapa tahun menghilang diduga tidak kompetitif dengan merek Jepang. Pabrikan berkomitmen meniagakan mobil konvensional, mobil listrik hingga membangun basis produksi di Indonesia untuk penuhi pasokan global.
Kepastian Chery hendak 'kembali' ke Indonesia sebelumnya disampaikan Marketing Director Chery Motors Indonesia, Qin Gang.
Gang bahkan memaparkan perusahaan juga hendak mendirikan pabrik untuk produksi di Indonesia. Sejauh ini belum diketahui berapa investasi yang akan digelontorkan dan lokasi pabrik hendak dibangun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Chery akan menanamkan investasi di Indonesia. Kami berencana meluncurkan sekitar 5 model di awal kehadiran Chery. Kami berharap peluncuran model mobil pertama pada kuartal pertama 2022," kata Qin Gang kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.
Mobil listrik yang akan dipasarkan Chery belum terungkap identitasnya, sementara versi konvensional terdiri SUV Tiggo 4 Pro, Tiggo 7 Pro, dan Tiggo 8 Pro.
Chery terpantau dalam situs resminya memiliki empat kendaraan ramah lingkungan. Dan tidak menutup kemungkinan salah satu dari model itu atau lebih akan dirilis di Indonesia.
Chery diketahui memiliki mobil listrik bernama EQ1 dijual Rp140 jutaan di China. Mobil berdimensi mungil ini punya kemampuan menempuh jarak tempuh 180 km untuk setiap satu kali pengisian daya baterai.
Mobil berikutnya punya ukuran sedikit lebih besar, yaitu eQ. Selain dimensi lebih besar, kapasitas penumpang yang ditawarkan juga lebih banyak, yaitu empat sampai lima penumpang, kemudian jarak tempuh sejauh 200 km untuk satu kali pengisian baterai.
Selanjutnya kendaraan listrik murni yang diklaim masuk sebagai kelas menengah berperforma tinggi, yaitu Arrizo 5e. Menurut Chery mobil ini dibuat memang khusus pasar global.
Satu lagi sebuah sedan dengan basis plug in hybrid bernama Arrizo 7e. Dalam situsnya, perpaduan mesin konvensional dan motor listrik membuat konsumsi bahan bakar untuk 100 km hanya membutuhkan 1,9 liter.
Chery sempat meramaikan pasar otomotif Indonesia di bawah perusahaan Indomobil Grup pada 2011 dan menjual Chery QQ, dan Tiggo.
Pabrikan ini memutuskan menghentikan operasionalnya di Indonesia karena diduga kalah bersaing dengan merek lain. Keputusan Chery hengkang diperkuat setelah namanya tidak lagi terdaftar di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sejak 2016.
(ryh/ryh/mik)