Mobil baru Honda yang bakal diluncurkan di Jakarta pada esok hari, Selasa (21/9) diduga adalah N7x. Menurut sumber di jaringan resmi dealer Honda, mobil itu bakal diposisikan sebagai pengganti BR-V.
"Kalau mau detail soal N7x besok, soalnya Honda akan rilis besok," kata salah seorang tenaga penjual Honda di bilangan Jakarta Selatan yang enggan disebutkan namanya, Senin (20/9).
Berdasarkan sumber internal, produksi BR-V bakal dihentikan dan digantikan oleh N7x. Terkait nama resmi mobil baru yang bakal diluncurkan, sumber itu mengatakan belum mengetahuinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang saya dengar BR-V tidak dilanjutkan," kata dia.
Honda N7x merupakan mobil konsep yang diperkenalkan perdana dari Indonesia pada Mei lalu. Spekulasi yang selama ini beredar adalah N7x adalah sebagai pengganti BR-V.
Sebelumnya model produksi massal N7x diproyeksi akan meluncur di Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) yang awalnya dijadwalkan digelar pada 12-22 Agustus lalu. Namun, GIIAS terpaksa diundur hingga 11-21 November karena status PPKM dan situasi pandemi Covid-19.
Honda Prospect Motor (HPM) yang merupakan Agen Tunggal Pemegang Merek Honda di Indonesia kemungkinan mengubah strategi peluncuran mobil baru itu menjadi di luar GIIAS. Honda sudah menyebar undangan mengenai peluncuran produk baru yang dijadwalkan digelar besok.
Akan tetapi saat dikonfirmasi, perwakilan Honda di Tanah Air belum memberi jawaban soal kabar peluncuran N7x.
Menurut sumber seorang tenaga penjual dari dealer Honda lain di bilangan Jakarta mereka sudah membuka proses pemesanan mobil baru itu. Dia mengatakan calon pemesan bisa memberi uang muka sebesar Rp5 juta.
"Kalau mau bisa, tapi tanda jadinya masih untuk BR-V. Karena kan belum rilis yang N7x. Nanti setelahnya baru diubah. Mungkin tidak jauh berbeda ya harganya dari BR-V," dia.
Mengenai harga mobil baru itu, sumber tersebut belum dapat memastikan. Namun, diduga kuat harganya tidak bakal jauh berbeda dari banderol BR-V.
Dalam situs resmi HPM, saat ini BR-V tersedia dalam empat varian yang dijual mulai dari Rp239,5 juta sampai Rp279,6 juta. Harga itu masih mengacu pada ketentuan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) diskon 100 persen.
Belum diketahui apakah nanti N7x juga akan mendapat relaksasi mengingat syarat utama dari pemerintah buat mendapatkan keringanan itu adalah kapasitas mesin tidak lebih dari 1.500 cc, diproduksi di dalam negeri, dan mempunyai kandungan lokal minimal 70 persen.
Sejauh ini mobil yang terdaftar sebagai penerima relaksasi PPnBM 100 persen masih BR-V dan bukan N7x.
(ryh/ayp)