Kendaraan taktis atau rantis yang ditumpangi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo saat acara Penetapan Komponen Cadangan (Komcad) merupakan produksi terbatas untuk kalangan TNI dan Polri.
Jala Berikat Nusantara Perkasa (J-Forces), perusahaan swasta yang memproduksi mobil tersebut, menjelaskan, rantis bernama Indonesian Light Strike Vehicle (ILSV) - Defile Vehicle, itu diproduksi di Indonesia.
"Saat ini unit tersebut hanya untuk institusi TNI dan Polri. Tidak menutup kemungkinan ke depannya untuk diperjualbelikan di luar institusi TNI dan Polri," kata perwakilan J Forces kepada CNNIndonesia.com melalui pesan teks, Kamis (7/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
J-Forces yang bergerak di bidang industri rantis militer dan kepolisian serta kendaraan khusus non-militer telah beroperasi sejak 2014.
Jokowi dan Prabowo sebelumnya terlihat berada di ILSV saat melakukan inspeksi barisan pasukan Komcad saat upacara penetapan dilakukan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (7/10).
ILSV yang digunakan Jokowi termasuk kategori kendaraan spesial dan per varian hanya diproduksi 40 unit per tahun.
Perwakilan dari J-Forces menjelaskan rantis yang ditumpangi Jokowi berbeda dari model yang terlihat di situs resmi sebab sudah mengalami ubahan di bagian depan, tepatnya pada lampu utama.
"Yang di website itu spec dasar, [perbedaan] mengikuti keinginan dari user," ujar perwakilan J-Forces.
Dilansir dari laman resmi J-Force, rantis ILSV ini memiliki panjang 5,3 meter, lebar 1,96 meter, dan tinggi 1,99 meter. Mobil didesain tanpa atap seperti kendaraan taktis yang biasa digunakan pemimpin negara saat inspeksi upacara militer.
![]() |
Pada bagian bodi terdapat baja kekuatan tinggi dan juga aluminum yang memiliki ketahanan baik terhadap korosi.
Selain itu mobil yang dapat memuat 2+6 personel ini ditenagai mesin diesel turbo intercooler kapasitas 2.500 cc dengan tenaga maksimal 149 tenaga kuda dan torsi 400 Nm. Pengoperasian transmisi menggunakan jenis otomatis 5-percepatan.
Spesifikasi tersebut merupakan standar seperti tertulis di situs resmi. Unit yang dipakai Jokowi bisa jadi berbeda sesuai permintaan.