Toyota Andalkan Stok, Jual LCGC Harga Lama Saat PPnBM Emisi

CNN Indonesia
Kamis, 21 Okt 2021 16:54 WIB
Saat ini status produk Toyota Agya dan Calya belum jelas, apakah tetap masuk dalam program LCGC atau dianggap mobil penumpang biasa berdasarkan pajak emisi.
Toyota Agya GR Sport. (Toyota Astra Motor)
Tangerang, CNN Indonesia --

Toyota Astra Motor (TAM) menjelaskan saat ini masih menjual dua produk Low Cost Green Car (LCGC), Agya dan Sigra, menggunakan harga lama saat aturan PPnBM emisi sudah resmi berlaku sejak 16 Oktober lalu. Saat ini produsen masih menunggu aturan jelas tentang status LCGC dalam peraturan PPnBM itu.

Pada regulasi PPnBM emisi di Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2019, produk LCGC dikenakan tarif PPnBM sebesar 3 persen. Hal ini mengubah status LCGC yang ditetapkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 33 Tahun 2013 eksklusif tanpa PPnBM.

Walau begitu penerapan hal itu butuh petunjuk teknis dari Kementerian Perindustrian sebab saat ini ada kerancuan apakah program LCGC tetap berjalan atau tidak setelah PPnBM emisi berlaku. Jika tidak ada pernyataan resmi dari pemerintah soal hal ini maka produk LCGC akan masuk ke kategori mobil penumpang biasa dengan tarif dasar PPnBM 15 persen berdasarkan PP 73/2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini berpotensi membuat banderol LCGC melonjak buat memenuhi tarif PPnBM 15 persen.

Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmy menjelaskan kejelasan soal hal ini sudah dikoordinasikan dengan Gaikindo untuk dibicarakan ke pemerintah. Sambil menunggu kejelasan, TAM memilih menjual LCGC menggunakan harga lama yaitu Ayla mulai Rp144,9 juta dan Calya start dari Rp146,1 juta.

"Jadi kita kebetulan stoknya masih cukup banyak, di atas satu bulan, jadi kami masih keep harga dulu sambil melihat situasi," ucap Anton, di Tangerang, Kamis (21/10), yang mengatakan strategi ini karena ada dua regulasi untuk LCGC, yaitu PP 73/2019 dan Permenperin 33/2013.

Konsumen yang ingin membeli Agya atau Calya disebut Anton ditawari unit yang sudah diproduksi sebelum PP 73/2019 berlaku 16 Oktober.

Stok sekitar sebulan itu bisa diharapkan bisa mengulur waktu penetapan harga LCGC sampai aturannya benar-benar jelas.

"Harapan kita sih stok kami masih ada bulanan lebih, mungkin pada saat itu aturannya sudah lebih jelas," ujar Anton.

Anton menjelaskan jika pada November aturan tentang ini belum ada, yang berarti misalnya Agya dan Calya tidak lagi dianggap LCGC melainkan mobil penumpang, pihaknya siap menyesuaikan diri. Itu berarti harga LCGC diprediksi bakal melonjak sekitar 15 persen.

"Kita sesuaikan dengan aturan yang baru, dari perkembangan terakhir dari teman-teman di Gaikindo rasanya sih sebelum itu sudah ada informasi," katanya.

(fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER