Renault Ingin Rujuk dengan Gaikindo

Renault yang kini sudah tidak berada di bawah payung Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) masih memiliki rencana untuk segera kembali bergabung ke dalam asosiasi tersebut.

Davy J Tuilan selaku Chief Operating Officer Maxindo Renault Indonesia (MRI) memastikan upaya kembali menjadi anggota asosiasi industri otomotif roda empat dan lebih di Indonesia tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat, namun mengenai kapan pastinya, Davy masih belum dapat memastikan.

"Sementara Maxindo Renault Indonesia berada di luar Gaikindo. Kami akan masuk lagi ke Gaikindo secepatnya namun belum tahu kapan," kata Davy melalui pesan singkat, Selasa (25/1).

Lihat Juga : BMW Soal Jualan 2021: Di Atas Mercy Mengacu Data Gaikindo

Renault sebelumnya 'dipecat' Gaikindo akibat tidak menyetor data penjualan dan membayar iuran bulanan sebagai kewajiban dari masing-masing anggota.

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara sempat bilang MRI sudah ditegur soal kewajibannya sejak akhir 2020. Gaikindo disebut sudah mengirimkan surat tiga kali, terakhir pada Februari lalu yang isinya meminta MRI melakukan kewajibannya atau dikeluarkan dari keanggotaan.

"Ketiga di Februari 2021, itu ada due date, tanggal sekian harus dibalas. Sampai akhir februari tidak ada balasan apapun juga, bila sampai tanggal tersebut tidak dipenuhi kewajibannya maka akan dikeluarkan dari Gaikindo," ucap Kukuh.

Lihat Juga : Renault-Geely Bikin Mobil Hybrid di Korsel Manfaatkan Pabrik Samsung

Sebagai informasi MRI merupakan Agen Pemegang Merek (APM) Renault di Indonesia setelah keagenan merek ini diambil alih oleh Nusantara Maxindo Group dari Auto Euro Indonesia (Indomobil Group) pada 2019.

Di bawah bendera Maxindo, Renault kini mempunyai sejumlah produk antaranya Kwid Climber, Kiger, Triber, dan Koleos.

Lihat Juga : Tak Bayar Iuran dan Setor Data, Renault Dikeluarkan dari Gaikindo

[Gambas:Video CNN]