Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong Perguruan Tinggi untuk berupaya mempercepat pengembangan kendaraan listrik.
Hal itu disebutnya sebagai langkah menurunkan emisi karbon di sektor transportasi. Upaya itu dinilai signifikan membantu mengatasi masalah perubahan iklim dan pemanasan global.
"Bicara tentang penanganan perubahan iklim, penurunan emisi (dekarbonisasi) sektor transportasi merupakan salah satu hal yang paling signifikan yang harus dilakukan," ujar Budi lewat keterangan tertulis, Sabtu (12/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengklaim pihaknya berkomitmen melakukan penanganan perubahan iklim dan penurunan emisi pada sektor transportasi, salah satunya dengan diterbitkannya Peraturan Presiden No 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk Transportasi Jalan.
Lebih lanjut ia mengungkapkan sejumlah upaya telah dilakukan kementeriannya dalam mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik, di antaranya menyusun Peta Jalan Transformasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sebagai Kendaraan Operasional Pemerintahan dan Transportasi Umum untuk dijadikan kebijakan.
"Misalnya: Instruksi Presiden tentang Penggunaan KBLBB di Instansi Pemerintah," tuturnya.
Ke depan, kata Budi, semakin banyaknya pengguna kendaraan listrik juga dapat diikuti dengan pembangunan pembangkit listrik yang lebih bersih, sehingga tidak mengalihkan masalah emisi dari sektor transportasi ke pembangkit listrik.
Ia lantas mengapresiasi hasil karya dari civitas akademika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yang telah mampu membuat sejumlah karya kendaraan listrik seperti motor 'Gesits' dan juga mobil balap Formula Listrik yang sudah dilombakan di Jepang.
(can/fea)