Volvo, Mobil Menteri Era Soeharto Kembali ke Indonesia Tahun Ini

Merek mobil kondang era pemerintahan Soeharto, Volvo, akan kembali ke Indonesia. Mobil yang sempat digunakan sebagai mobil dinas pejabat termasuk para menteri di Orde Baru ini sebelumnya keluar masuk RI sejak 1968.

Leading Vision Otomotif (LVO) dalam keterangan resminya pada Selasa (1/3) menyatakan bakal meluncurkan kembali Volvo Cars di Indonesia pada kuartal tiga tahun ini melalui serangkaian mobil listirk.

"LVO akan sepenuhnya fokus dalam memasarkan Volvo Cars dan melayani pelanggan di Indonesia," ujar Yoshiya Horigome, Presiden Direktur LVO dan Volvo Cars Indonesia.

Ia mengatakan pada 2020 Volvo Cars mencatat volume penjualan global tertinggi. Di Korea misalnya, Volvo diklaim mengalami pertumbuhan dua digit selama 11 tahun berturut-turut.

Nick Connor, Head of Volvo Cars, mengatakan, pihaknya sangat bersemangat meluncurkan kembali Volvo Cars di Indonesia, dengan LVO sebagai mitra untuk membawa rangkaian mobil listrik.

"Kembalinya Volvo Cars ke pasar Indonesia akan merevitalisasi segmen mobil premium," kata Nick.

Selama puluhan tahun ke belakang Volvo di Indonesia seperti timbul tenggelam kendati perusahaan ini sudah diakuisisi Geely pada 2010.

Volvo dipegang Garasindo sejak 2017 sebagai agen pemegang merek (APM), namun bisnis tak berjalan baik.

Volvo sudah mulai dipasarkan di Indonesia sejak 1968, pabrik perakitannya sudah berdiri di Indonesia pada 1975 oleh Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), PT Indo-Swedish Motor Assembly Corporation ISMAC).

Merek mobil ini sempat berjaya pada masa Orde Baru, dan pernah menjadi kendaraan dinas para menteri dan pemimpin lembaga negara. Volvo juga sempat digunakan pada Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok pada 1992 di Jakarta.