General Motors (GM) dan Honda Motor Co mengumumkan akan memperluas kerja sama mengembangkan kendaraan listrik dengan harga relatif terjangkau didasarkan platform baru. Perusahaan meyakini mobil akan dijual mulai 2027 di Amerika Utara.
Dilansir dari Reuters, Rabu (6/4), kedua perusahaan sesumbar mobil listrik terdiri dari beberapa model termasuk crossover, sedan dan hatchback akan diproduksi jutaan unit setiap tahunnya untuk mengalahkan penjualan Tesla.
Lihat Juga :![]() IIMS HYBRID 2022 Umbar Diskon Belasan Juta Rush, XL7 dan BR-V di IIMS 2022 |
Kendaraan listrik baru itu akan lengkapi baterai lithium-ion dengan harga penjualan yang diharapkan di bawah US$30 ribu dollar AS (Rp430 juta) per unit. Mobil-mobil ini direncanakan akan masuk ke pasar otomotif Amerika Utara, Amerika Selatan, hingga China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memiliki tujuan yang sangat penting mulai 2025, kami akan menjual lebih banyak mobil listrik atau EV di AS dari merek otomotif mana pun," kata Kepala Eksekutif GM Mary Barra,.
Kepala Eksekutif Honda Toshihiro Mibe menyambut baik kolaborasi perusahaan di Amerika. Ia pun berharap kedua perusahaan bisa menghasilkan mobil listrik yang dibutuhkan konsumen.
"Honda dan GM akan membangun kolaborasi teknologi kami yang sukses untuk membantu mencapai ekspansi dramatis dalam penjualan kendaraan listrik," kata Toshihiro Mibe.
Ini adalah proyek bersama terbaru antara pembuat mobil Jepang dan Amerika Serikat. Kedua pembuat mobil tersebut mengatakan pada tahun 2020 mereka akan bersama-sama mengembangkan dua model kendaraan listrik untuk diluncurkan di pasar Amerika Utara pada 2024.
Kedua produsen mobil akan berbagi teknologi, desain, dan strategi manufaktur terbaik untuk menghadirkan kendaraan listrik yang terjangkau dan diinginkan dalam skala global.
Sementara itu, raksasa otomotif Toyota dan Volkswagen juga berencana untuk meningkatkan kolaborasi menghasilkan kendaraan listrik menuju netralitas karbon pada 2050.
"Honda dan GM akan membangun kolaborasi untuk membantu mencapai ekspansi ke berbagai negara dengan cara dramatis dalam hal penjualan kendaraan listrik," tutup Toshihiro Mibe.
(reuters/mik)