Masyarakat sudah mulai berbenah untuk melakukan ritual mudik ke kampung halaman merayakan Hari Raya Idulfitri 2022 bersama keluarga tercinta.
Berdasarkan Balitbang Kementerian Perhubungan pada 9-21 Maret 2022, diperkirakan ada sebanyak 79,4 juta orang yang akan melakukan perjalanan ke luar kota selama masa Lebaran. Mobilisasi warga juga dinilai banyak menggunakan kendaraan pribadi.
Selain kondisi fisik yang prima, mobil pribadi juga tak kalah penting harus dipersiapkan untuk meningkatkan keselamatan. Salah satu komponen penting adalah ban yang bersentuhan dengan permukaan jalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, pemudik mobil pribadi tidak masalah menggunakan ban yang sudah berusia 2-5 tahun. Namun yang harus diperhatikan adalah thread wear indicator (TWI).
TWI merupakan indikator ketebalan tapak ban dengan tinggi 1,6 milimeter. Artinya jika ketebalan kembang ban sudah menipis sehingga tersisa atau mendekati 1,6 milimeter, maka ban harus diganti.
Kembangan alur dan ketebalan tapak ban berfungsi untuk menjaga daya cengkram ban saat melaju di jalan raya, terutama saat melaju pada kondisi jalan basah atau hujan.
Ban dengan alur kembang yang sudah menipis dan mendekati indikator ketebalan (thread wear indicator/TWI) berpotensi menyebabkan kendaraan tergelincir atau aquaplanning saat melaju pada kondisi permukaan jalan yang basah.
Lihat Juga : |
Selain TWI, pengendara juga wajib melakukan pengecekan 4 poin sebagai berikut:
Pemilik mobil wajib untuk memeriksa tekanan udara pada ban sebelum melakukan perjalanan jauh. Pastikan tekanan angin sesuai dengan yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil yang bisa ditemukan pada pilar pintu mobil pada sisi pengemudi atau tutup tangki bahan bakar.
Tekanan angin rendah dapat memberikan stress yang berlebih pada bagian dinding ban sehingga dalam jangka panjang dapat menyebabkan pecah ban.
Sering kali para pemudik yang melakukan perjalanan tidak hanya membawa diri dan anggota keluarga, tetapi juga berbagai muatan barang untuk dibagikan kepada sanak saudara. Namun, penting bagi para pengemudi untuk memperhatikan batas maksimal beban yang dapat ditanggung oleh kendaraan, agar tidak overweight.
Jika beban muatan melebihi batas bobot maksimal, akan membuat kendaraan menjadi lebih sulit untuk dikendalikan dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Ban serep kerap kali terlewat dari perhatian pengendara pada saat melakukan perawatan kendaraan atau saat menyiapkan kendaraan sebelum melakukan perjalanan jauh. Padahal kondisi ban serep tidak kalah penting dari ban utama yang digunakan.
Sebelum mudik dengan kendaraan pribadi, pastikan ban serep dalam kondisi siap pakai. Artinya, ban memiliki tekanan angin yang sesuai atau sedikit lebih tinggi untuk mengantisipasi adanya penyusutan saat penyimpanan.
Selain itu, pastikan pula bahwa tidak ada retak pada ban serep, dan ban disimpan dalam keadaan bersih untuk mencegah kerusakan lebih awal.
Sebelum memulai perjalanan, lakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap kondisi ban. Pastikan tidak ada kerusakan, misalnya goresan/keretakan pada dinding ban, benjol, atau tambalan cacing.
Kondisi perawatan atau perbaikan ban yang tidak tepat dapat memicu terjadinya pecah ban saat melaju dengan kecepatan tertentu mengutip keterangan resmi Michelin.
(mik)