Kadung Cinta 4 Vespa, Jatah 'Pacaran' Digilir Satu-satu

Vespa klasik masih digandrungi banyak orang meski banyak motor-motor lain menawarkan segudang fitur dan teknologi terkini. Memiliki Vespa klasik terutama yang berumur tua tentu memerlukan perhatian khusus agar tidak banyak menemui kendala.

Andi (56), seorang pecinta Vespa asal Tangerang, menyebut sebetulnya Vespa tua itu tidak rewel. Masalah yang umum terjadi adalah pengguna salah menyimpan Vespa sehingga terjadi banjir di bagian mesin.

"Pada dasarnya Vespa enggak rewel sih. Paling banter satu salah naro, harusnya kiri naronya kanan, akhirnya banjir," katanya saat diwawancara di Vespa Village, Bali, Sabtu (11/6).

"Harusnya mesin miring ke kiri, kanannya dinaikin," imbuhnya.

Lihat Juga : Vespa World Days 2022 Bali Disebut Lebih Baik daripada di Eropa

Namun kata dia masalah tersebut biasanya mudah diselesaikan dengan membuka busi dan lalu membersihkannya. Setelah dibersihkan, motor bisa dinyalakan lagi.

Andi merupakan salah satu anggota klub Vespa Budavest, sebuah klub pecinta Vespa yang bermarkas di Tangerang, Banten. Dirinya yang mengaku cuma hobi ini memiliki empat motor Vespa.

"Saya bukan kolektor saya cuma hobi saja. Saya di rumah ada empat. Satu VBB tahun 64, Sprint 73, Excel 2003, sama Piaggio yang baru yang Matic," katanya.

Selain memerhatikan cara menyimpan motor, Andi mengatakan dirinya selalu membawa motor-motornya jalan-jalan setidaknya satu kali seminggu untuk memastikan kondisi mesin dalam keadaan baik.

"Saya seenggaknya seminggu sekali saya puterin. Diajak jalan lah, diajak main empat-empatnya," tuturnya.

Ketika ditanya soal pembelian komponen untuk kebutuhan motor-motornya, Andi menyebut dirinya dan rekan-rekannya jarang membeli baru. Mereka biasanya membeli komponen copotan karena merasa kualitasnya masih lebih baik.

"Kalo kita biasanya jarang mau beli [komponen] baru, biasanya copotan. Karena copotan itu masih lebih oke, dibanding yang baru," terangnya.

Lihat Juga : Modifikasi Vespa Klasik Jadi Listrik Telan Puluhan Juta Rupiah

Bahkan beberapa rekannya yang sudah berada di tahap kolektor atau yang ia sebut pemain, kerap mencari komponen untuk kebutuhan Vespa-nya hingga luar negeri.

Saking cintanya kepada Vespa, Andi mengaku dirinya lebih senang berkendara menggunakan motor ini ke kantor padahal dirinya memiliki mobil. Seringnya dia menggunakan Vespa yang matic untuk ke kantor, tetapi sesekali ia juga membawa motor-motor klasiknya.

Dalam kesempatan tersebut, Andi juga mengatakan rencananya untuk membeli Vespa baru untuk istrinya. Vespa tersebut rencananya akan ia konversi menjadi Vespa bermesin listrik.