Beberapa hari terakhir cuaca tidak menentu, bahkan kerap terjadi hujan intensitas tinggi disertai angin kencang setelah siang hari terik.
Kondisi ini perlu diwaspadai pengendara motor karena bisa berisiko selama perjalanan.
Pertama, pengendara direkomendasikan melakukan persiapan seperti membawa jas hujan uj (baju dan celana), bukan ponco atau semacamnya. Bagian jas hujan ponco yang menjuntai berisiko menyebabkan celaka kesulitan berkendara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Kedua, yang mesti disiapkan yaitu sikap berkendara ketika menghadapi hujan. Pengendara dianjurkan menjaga kecepatan untuk menghindari rem mendadak.
Permukaan jalan yang basah dan licin bakal membuat traksi ban berkurang dan potensi selip. Anda juga diimbau menghindari jalanan banjir atas dasar potensi merusak motor.
Ketiga, pesepeda motor disarankan menyalakan lampu utama pada saat hujan, meski siang hari. Saat hujan turun keadaan langit cenderung mendung, jadi penggunaan lampu merupakan solusi agar bisa terlihat pengendara lain dan sebaliknya.
Namun jika hujan terlalu lebat ada baiknya berhenti di tempat aman untuk berteduh. Hujan lebat membuat jarak pandang terbatas, belum lagi ada risiko angin samping yang dapat membuat pengendalian motor terganggu.
Keempat, ketika hujan turun ada kemungkinan jalan tergenang air pada titik-titik tertentu yang membuat pengendara tidak menyadari jalan berlubang atau rusak.
Dengan keadaan demikian, pengendara wajib meningkatkan kewaspadaannya dalam berkendara.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya menjelaskan hujan yang terjadi di Jabodetabek dan sejumlah wilayah di Tanah Air karena aktivitas La Nina. Fenomena ini disebut menunda musim kemarau.
Awan cumulonimbus yang biasa membawa hujan deras disertai petir dan angin kencang masih terbentuk karena pemanasan dan labilitas atmosfer tinggi. BMKG memprediksi La Nina akan bertahan hingga pertengahan 2022.
(ryh/fea)