Kesiapan Industri Baterai Kunci Produksi Mobil Listrik Toyota di RI

Lina Agustina, GM Marketing Planning and New Business Toyota-Astra Motor (TAM) mengatakan memproduksi mobil listrik di Indonesia bukan hal yang tidak mungkin.

Menurutnya, sebelum mobil dapat dirakit, perusahaan akan terlebih dahulu menunggu kesiapan industri pendukung mobil listrik di Indonesia, di antaranya baterai.

"Tadi kata kuncinya itu satu yaitu baterai, karena memang yang lain tidak beda jauh ya. Seperti desain mobil. Itu tidak beda jauh. Karena tergantung tipe mau itu MPV, sedan, atau hatchback," kata Lina dalam diskusi virtual, Selasa (9/8).

Lihat Juga : GIIAS 2022 5 Mobil 'Paling Dinanti' Saat GIIAS 2022

Baterai untuk mobil listrik diketahui merupakan komponen utama dalam pembuatan kendaraan tanpa emisi. Rata-rata pabrikan yang sudah menjual dan memproduksi mobil listrik, mayoritas memperoleh baterai secara impor dari luar negeri, seperti China.

Tapi dalam memproduksi baterai, dikatakan dia itu juga harus memperoleh dukungan dari berbagai pihak.

"Jadi kata kunci ya baterai. Ya balik lagi seberapa lama? Ya saya agak sulit menjawab. Karena itu tadi untuk bisa memproduksi baterai ini bukan hanya dari pemegang merek, ini butuh suport dari banyak pihak," kata dia.

Lihat Juga : Viral Video Emak-emak Membandingkan Avanza dan Mercy

Saat ini diketahui sudah ada dua merek yang telah memproduksi mobil listrik di Indonesia. Merek tersebut yakni Hyundai Ioniq 5 dan produsen China, Wuling Air EV.

Sementara Toyota, saat ini investasinya masih terfokus pada mobil bermesin konvensional.

Namun demikian, Toyota Indonesia beberapa waktu ke belakang menyatakan akan menerima investasi baru dari prinsipal senilai Rp27 triliun yang dikucurkan bertahap selama lima tahun ke depan.

Salah satu fokus dari investasi tersebut yakni agar dapat memproduksi mobil listrik jenis hybrid di Indonesia.