Seperti Apa Bisnis Oli di Tengah Serbuan Motor Listrik?
Tren penjualan sepeda motor listrik mengalami peningkatan di Indonesia seiring dengan banyaknya peminat kendaraan ramah lingkungan meski hanya untuk jarak tempuh dekat.
Sri Adinegara, Market Development Director ExxonMobil Lubricants Indonesia (Federal Oil) mengakui permintaan motor listrik akan terus meningkat, dan ini yang harus diantisipasi meski belum bisa mengalahkan penjualan motor konvensional. Federal Oil pun mulai beradaptasi.
"Ya adaptasi memang sudah mulai, tapi ini belum dominan," kata Adi dalam peluncuran produk Federal Oil, Federal Racing Matic di Jakarta, Rabu (30/8).
Ia menilai saat ini bisnis pelumas sepeda motor masih akan terus berkembang.
Lihat Juga :Tips Otomotif Cara Mendeteksi Oli Asli atau Palsu via Tutup Botol |
Hal ini karena masih ada konsumen yang membutuhkan motor mesin bensin dan belum melirik motor listrik. Sebab, menurut Adi, motor listrik belum menjadi tunggangan utama konsumen di Indonesia.
Adi sedikit memberi gambaran soal transisi bisnis pelumas akibat ada pergeseran jenis sepeda motor di tengah masyarakat dari sebelumnya manual menjadi dominan matik. Kata dia transisi untuk matik menjadi dominan untuk pilihan masyarakat membutuhkan waktu sekitar satu dekade atau 10 tahun.
Mengutip data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), wholesales roda dua pada periode Januari- Juli 2022 mencapai 2.573.079 unit.
Dari angkat itu matik mendominasi penjualan dengan komposisi 86,99 persen, underbone atau bebek 7,43 persen, sport 5,58 persen.
"Kalau kita lihat dalam satu dekade terakhir, transisi dari manual ke matik itu baru tahun ini melihat penjualan (hampir) 90 persennya matik, menurut data AISI," ungkapnya.
Lihat Juga :Tips Otomotif 3 Cara Mudah Merawat Kopling Manual Motor |
Sementara proyeksi transisi untuk motor konvensional menjadi sepenuhnya berbasis baterai, ia memperkirakan akan lebih lama dari itu.
"Ya masih lebih dari satu dekade ke depan. Dan bisnis pelumas masih akan menjanjikan," ujar Adi.
Sementara itu, Herry Hambali Direktur Sales Federal Oil meyakini bisnis pelumas tidak akan "mati" di tengah serbuan kendaraan listrik. Fenomena yang muncul yakni pergeseran penggunaan dari semula fokus menyuplai kendaraan, namun berubah untuk kebutuhan aktivitas industri.
Perusahaan pun diyakini tidak "mati angin" untuk berbisnis pelumas di Indonesia.
"Ya seperti mesin pabrik, mesin-mesin itu tentu butuh pelumas juga," ucap Herry.
(ryh/mik)