Salah satu cara paling mudah mengubah penampilan mobil secara signifikan yaitu mengganti pelek, misalnya menjadi lebih besar. Namun perlu dipahami pelek lebih besar membawa risiko di antaranya bikin boros bahan bakar.
Secara umum pelek berukuran besar lebih berat dan bidang tapaknya lebih lebar. Misalnya pelek diameter 17 inci lebih berat 5 kg dari pelek 15 inci, ini berarti mobil Anda lebih berat 20 kg dari sebelumnya karena empat pelek baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beban lebih berat berarti butuh tenaga mesin lebih besar untuk menggerakkannya yang berarti perlu menghabiskan bahan bakar lebih banyak.
Diameter pelek yang besar juga artinya bidang gesek dengan aspal melebar. Ini akan memengaruhi akselerasi awal karena butuh tenaga mesin lebih banyak untuk memutar roda ketimbang pelek kecil.
Analoginya seperti mengendarai sepeda dari posisi diam, butuh tenaga lebih besar buat mengayuh pedal sepeda yang ukuran peleknya lebih besar ketimbang kecil.
Kepala Bengkel Auto2000 Bekasi Barat, Sapta Agung Nugraha, menjelaskan risiko lain penggantian pelek menjadi lebih besar. Dia menyebut akan ada perubahan sistem pengendalian dan kestabilan.
Setir juga dikatakan bakal semakin berat dan akan memengaruhi komponen penunjang kaki-kaki seperti ball joint, tie rod, shock absorber dan bearing roda.
"Bila pelek lebih besar, otomatis juga bisa mempengaruhi sistem pengereman dari mobil tersebut. Artinya pengereman akan membutuhkan tenaga yang berbeda sehingga berpotensi menimbulkan jarak pengereman yang lebih panjang dari biasanya," jelas Sapta, disitat dari situs Auto2000.
Lihat Juga : |
Keputusan produsen menggunakan pelek tertentu sebagai standar mobil sudah melalui riset yang salah satunya buat keselamatan.
Mengganti pelek tak bisa dilakukan sembarangan, Anda perlu mengonsultasikannya dengan ahli buat memahami akibatnya dan mencari solusi mengatasi risikonya.
(fea/fea)