Autopilot Bahaya, Ahli Minta Konsumen Tak Terjebak Gimmick Marketing

CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2022 20:30 WIB
Di balik kecanggihan autopilot ada keraguan bagi ahli di Institut Asuransi untuk Keselamatan Jalan Raya (IIHS) AS.
Ilustrasi. Mobil penumpang dilengkapi fitur autopilot. (Foto: Waymo)
Jakarta, CNN Indonesia --

Fitur autopilot mobil penumpang merupakan inovasi baru. Teknologi ini merupakan masa depan untuk industri otomotif.

Di balik kecanggihan autopilot ada keraguan bagi ahli di Institut Asuransi untuk Keselamatan Jalan Raya (IIHS) di Amerika Serikat.

IIHS atau organisasi yang meneliti keamanan kendaraan merilis sebuah studi yang menemukan 53 persen pengguna Super Cruise General Motors, 42 persen pengguna Tesla Autopilot, dan 12 persen pengguna ProPilot Assist Nissan merasa nyaman membiarkan sistem mengemudikan kendaraan tanpa mereka melihat apa yang terjadi di jalan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semua sistem ini adalah fitur bantuan pengemudi yang menggabungkan kontrol jelajah adaptif, terutama untuk menjaga mobil tetap di jalurnya.

Pengemudi harus paham, fitur ini tetap membutuhkan konsentrasi pengemudi untuk memantau jalan. Bukan benar-benar menyerahkan gerak mobil pada teknologi itu sepenuhnya.

Pabrikan telah menyampaikan peringatan kepada setiap pengemudi jika sistem itu tidak membuat mobil menjadi mobil otonom sepenuhnya. Perusahaan tetap memperingatkan pengemudi tentang batas kerja sistem.

"Pengadopsi awal sistem ini masih memiliki pemahaman yang buruk tentang batasan teknologi," kata Presiden IISH David Harkey dalam sebuah pernyataan mengutip CNN, Kamis (13/10).

Selama ini masih banyak salah mengartikan sistem autopilot.

GM mengatakan kepada CNN Business dalam sebuah pernyataan pengemudi yang menggunakan SuperCruise "bertanggung jawab untuk mengoperasikan kendaraan dengan cara yang aman dan harus tetap memperhatikan lalu lintas, lingkungan, dan kondisi jalan setiap saat".

Hal yang sama juga disampaikan merek Jepang Nissan.

"Nissan dengan jelas mengomunikasikan ProPilot Assist sebagai sistem untuk membantu pengemudi, dan itu membutuhkan pengoperasian langsung," kata Nissan dalam sebuah pernyataan.

Tesla cuek

Pentingnya tetap waspada disoroti ketika pengemudi melaporkan kepada IIHS, sistem terkadang melakukan hal-hal tak terduga yang memerlukan intervensi pengemudi.

Sementara itu Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional sedang menyelidiki fitur bantuan pengemudi Tesla untuk pengereman.

Di sisi lain, IIHS menemukan pengemudi benar-benar merasa aman dengan melepas tangan dan melakukan kegiatan lain seperti makan, minum, SMS, memainkan smartphone, atau membaca buku, majalah dan koran.

Pengemudi lebih cenderung melakukan tugas-tugas non-mengemudi seperti ini saat menggunakan fitur bantuan pengemudi. IIHS menyarankan pengemudi untuk tidak "termakan" marketing perusahaan otomotif terkait fitur autopilot.

[Gambas:Video CNN]



(ryh/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER