Ada Mobil Listrik, Kok Wuling Jualan Mobil Hybrid di RI?
Wuling menjadi pendatang baru untuk segmen mobil hybrid di industri elektrifikasi di Indonesia. Setelah membuka lewat mobil berbasis listrik Air EV, kini perusahaan melakukan ekspansi dengan produk Almaz Hybrid.
Brand & Marketing Director Wuling Motors Dian Asmahani menjelaskan ada alasan mengapa perusahaan menjual mobil hybrid padahal dorong menghadirkan kendaraan listrik semakin kencang.
Untuk diketahui, saat ini segmen hybrid masih didominasi mobil keluaran Toyota, mulai CH-R Hybrid, Corolla Cross Hybrid, Corolla Altis Hybrid, Camry Hybrid, dan terbaru bakal merilis Innova Hybrid.
Selain itu ada juga merek lain yang sudah menghadirkan mobil dengan sistem hybrid yakni Nissan Kicks dan Suzuki Ertiga. Teknologi hybrid pada Almaz Hybrid yakni mesin dan motor listrik bisa bergerak bersama menggerakkan roda-roda.
Almaz Hybrid dijejali mesin bensin 1.999 cc naturally aspirated, 4-silinder, Atkinson Cycle. Mesin ini diklaim melontarkan tenaga 123 hp di 5.600 rpm, dan torsinya 168 Nm di 4.000-4.400 rpm. Mesin ini dikawinkan dengan motor elektrik Permanent Magnet Synchronous Motor 174 hp dan 320 Nm.
Menurut Dian kehadiran mobil Almaz hybrid di Indonesia merupakan keinginan perusahaan menyediakan pilihan berkendara mobil ramah lingkungan ke konsumen yang tidak hanya dari mobil listrik saja.
"Karena kami ingin ngasih pilihan lain buar green mobility. Kami sudah punya BEV yaitu Air EV dan sekarang hadirkan pilihan lain memakai hybrid," kata Dian di Jakarta, Kamis (3/11).
Dian menjelaskan untuk saat ini belum ada rencana Wuling menanamkan teknologi hibrida ke model konvensional lain seperti Confero maupun Cortez di Indonesia.
"Sementara Almaz hybrid dulu," ungkap Dian.
Lihat Juga : |
Mobil listrik selain GSEV
Air EV saat ini merupakan model baru perusahaan yang dirancang dengan ukuran ringkas untuk sebuah mobil listrik. Platformnya pun khusus yang memang ditujukan membangun mobil listrik kecil yakni Global Small Electric Vehicle (GSEV).
Menurut Dian dalam waktu dekat perusahaan akan fokus pada mobil listrik ukuran kecil, tapi tidak menutup kemungkinan model tanpa emisi lain akan hadir tanpa platform GSEV ke depan.
"Tidak menutup kemungkinan pakai platform yang lain," ucap dia.
Lebih lanjut, Dian cukup optimistis dengan produk Air EV yang baru meluncur di Indonesia pada Agustus 2022. Pada kurun waktu tersebut, ia mengungkap Air EV berhasil menguasai pasar segmen mobil berbasis baterai sebesar 85 persen.