Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) merespons target 2 juta unit produksi sepeda motor listrik dari Presiden Joko Widodo yang dikatakan Kementerian Perindustrian bisa terlaksana pada 2024.
Ketua Umum AISI Johannes Loman menyampaikan para anggotanya, yang merupakan pemain besar industri roda dua di dalam negeri, pasti akan berupaya mendukung target. Namun hal itu diakui tak akan mudah sebab motor listrik merupakan sesuatu yang baru bagi masyarakat.
Loman mengatakan butuh waktu bagi masyarakat melakukan transisi teknologi dari sebelumnya menggunakan motor konvensional ke motor listrik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kami selalu berusaha untuk mencapai itu. Tapi kembali lagi sejauh mana masyarakat bisa menerima lebih cepat. Karena itu teknologi baru dan perubahan teknologi kan butuh waktu," kata Loman di Senayan, Jakarta.
Target tersebut dikatakan Loman dapat tercapai tergantung penyelesaian berbagai masalah motor listrik saat ini.
"Itu tergantung dengan teknologi, artinya gini sekarang motor listrik kendala masih di harga, jarak, sama lamanya ngecas baterai. Kalau itu bisa terselesaikan dengan teknologi yang ada dan infrastruktur siap, saya kira akan lebih cepat," kata Loman.
Loman mengatakan AISI belum memiliki target khusus penjualan sepeda motor listrik.
Hal ini berkaca lantaran lima anggota AISI, yaitu Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan TVS, belum satu pun yang memasarkan motor listrik di Indonesia.
Para anggota AISI adalah penguasa penjualan motor konvensional di dalam negeri. Pada tahun ini penjualan motor konvensional ditargetkan mencapai 5,4 juta unit, tertinggi sejak pandemi Covid-19.
"Gini kalau motor listrik di anggota kami baru mulai. Kami belum menargetkan karena motor listrik juga perlu pengenalan lebih baik ke konsumen. Juga persiapan infrastruktur. Saya yakin setelah itu akan cepat. Tapi diawal belum," kata Loman.
Kemenperin sebelumnya meyakini target produksi 2 juta unit yang diinginkan Jokowi dapat tercapai pada 2024. Optimisme ini didukung 35 produsen motor listrik non-AISI di dalam negeri yang sudah punya volume kapasitas produksi sebesar 1,1 juta unit.
Honda, anggota AISI dan produsen motor terbesar di Indonesia, sempat mengatakan di Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022, bakal mulai menjual motor listrik tahun depan. Dalam roadmap yang dipaparkan Honda di IMOS 2022, mereka bakal menjual dua motor listrik pada 2023, dua motor listrik lain pada 2024 dan tiga motor listrik lagi hingga 2030.
Pada 2030 dengan total tujuh model motor listrik, Honda menargetkan dapat menjual 1 juta motor listrik.
Lihat Juga : |
Loman mengatakan pihak AISI juga akan menyambut baik jika ada subsidi dari pemerintah untuk sebuah produk motor listrik. Subsidi ini yang diharapkan dapat membuat harga motor listrik terjangkau.
"Gini kami serahkan ke pemerintah, kalau melihat bahwa akan diberikan subsidi kami akan menyambut baik," kata dia.
Menurut Loman subsidi ini juga sudah dalam pembicaraan, namun detailnya belum dapat dijelaskan.
"Saya kira sudah ada diskusi dan kelihatannya sudah ada rencana tapi saya belum bisa menyampaikan," kata Loman.