Mengenal Proyek Konversi Motor Listrik Diduga Dapat Subsidi Rp6,5 Juta

Produk hasil proyek konversi motor listrik dari Kementerian Perhubungan kemungkinan bakal mendapat subsidi Rp6,5 juta yang ramai dibicarakan belakangan ini. Biaya konversi ini diperkirakan sekitar Rp15 juta, bila dibantu subsidi diharapkan dapat dimanfaatkan banyak masyarakat.

Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bilang subsidi kendaraan listrik dari pemerintah akan didorong lebih dahulu ke motor listrik hasil konversi ketimbang produk baru keluaran pabrik.

"Nanti untuk (subsidi) motor listrik akan dua-duanya (beli baru dan konversi). Kalau saya pribadi ingin mendorong yang konversi duluan," kata Arifin akhir pekan kemarin.

Arifin tak memastikan program konversi yang dimaksud, meski demikian ini diduga berkaitan dengan proyek Kemenhub yang sudah berjalan sejak 2020. Kementerian ESDM sendiri ikut andil menggunakan 100 unit motor listrik hasil konversi.

Aturan konversi motor listrik sejak 2020

Kemenhub mencetuskan program konversi motor listrik melalui Peraturan Menteri Perhubungan No PM 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.

Aturan itu melegalkan motor listrik konvensional bermesin bensin dimodifikasi menjadi motor listrik berbasis baterai.

Dalam aturan itu ditentukan berbagai aspek penting mengenai motor listrik berbasis konversi. Misalnya Pasal 3 yang menjelaskan komponen terkait motor listrik konversi.

Pasal 3

(1) Konversi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi

a. Baterai;
b. sistem baterai manajemen;
c. penurun tegangan arus searah (DC to DC converter)-,
d. Motor Listrik;
e. controller/ inverter,
f. inlet pengisian baterai; dan
g. peralatan pendukung lainnya.

(2) Komponen baterai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a harus dilengkapi dengan laporan pengujian atau sertifikat yang dapat berupa Standar Nasional Indonesia.

(3) Komponen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sampai dengan huruf g harus memenuhi persyaratan.

Aturan ini juga mengatur tentang syarat menjadi bengkel konversi roda dua yang tertuang pada Pasal 5 hingga Pasal 7.

Motor konvensional yang sudah dikonversi menjadi listrik berbasis baterai tidak langsung legal digunakan di jalan raya. Produk hasil konversi harus memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.

Pasal 8

(1) Setiap Sepeda Motor yang telah dilakukan Konversi dan akan dioperasikan di jalan harus memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.

(2) Untuk memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setiap Sepeda Motor yang telah dilakukan Konversi dilakukan pengujian.

Jumlah bengkel

Program konversi motor listrik merupakan sisi lain menciptakan ekosistem kendaraan listrik selain dari produsen besar yang membuat unit baru. Proyek ini memungkinkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ambil bagian asal memenuhi syarat.

Per Oktober 2022 Kemenhub menyatakan baru ada 10 bengkel yang tersertifikasi untuk melakukan konversi motor listrik. Jumlah bengkel ini masih jauh dari target yang ditetapkan pemerintah, yakni 50 bengkel konversi motor listrik.

Beberapa bengkel konversi motor listrik ini di antaranya Litbang ESDM, Elders Garage yang pernah menggarap motor chopper untuk Presiden Jokowi dan produsen sepeda listrik Juara Bike (Selis).

Berikut 10 daftarnya:

1. Litbang ESDM
2. Braja Elektrik Motor
3. Elders Garage
4. Juara Bike (Selis)
5. ITS
6. Roda Elektrik Gemilang (Electric Wheel)
7. Tri Mentari Niaga (BRT)
8. Handhika Garda Parama
9. Nagara Sains Konversi
10. Percik Daya Nusantara

[Gambas:Video CNN]