Google Maps Vs Waze: Mana Lebih Baik untuk Pengemudi?

CNN Indonesia
Kamis, 05 Jan 2023 14:48 WIB
Ada dua aplikasi penunjuk arah yang cukup populer di kalangan pengendara, Google Maps dan Waze.
Google Maps dan Waze merupakan aplikasi navigasi yang sangat populer di Indonesia. (Waze)
Jakarta, CNN Indonesia --

Saat ini tak sedikit pengendara yang menggunakan aplikasi navigasi atau penunjuk arah pada gawai mereka. Aplikasi navigasi ini cukup membantu bagi pengendara yang tidak terlalu hafal rute perjalanan atau sekadar mengecek kondisi lalu lintas rute yang akan mereka lalui.

Ada dua aplikasi penunjuk arah yang cukup populer di kalangan pengendara, Google Maps dan Waze. Pasalnya, dua aplikasi ini dianggap memiliki tingkat akurasi yang tinggi.

Kehadiran dua aplikasi ini juga membuat berkendara menjadi lebih praktis dan mudah. Kendati begitu, tentu ada perbedaan antara keduanya, apa saja itu?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Basis aplikasi

Baik Google Maps dan Waze dirancang untuk menyajikan penunjuk arah hingga data real time. Namun, Waze merupakan aplikasi navigasi berbasis komunitas.

Dengan demikian, Waze dapat menyajikan informasi yang lebih lengkap. Pasalnya, pengemudi yang menggunakan Waze dapat memberitahu pengemudi lain tentang kondisi lalu lintas, kontrol polisi, dan sebagainya.

Sementara, Google Maps menggunakan pendekatan berbasis data. Dengan berbasis data, Google Maps dapat membaca kondisi lalu lintas dan semua titik data lainnya dan mengarahkan perjalanan dengan rute tercepat.

Navigasi

Waze bukan aplikasi navigasi tradisional. Alih-alih memberi satu rute, ia akan terus menerus menganalisa kondisi terkini, sering mengubah rute di sepanjang jalan untuk membawa pengemudi ke tujuan secepat mungkin.

Aplikasi ini memang lebih fokus terhadap dukungan navigasi ketika sedang mengemudi, termasuk informasi data real-time, lengkap dengan waktu perjalanan dan detail rute.

Sedangkan, Google Maps menggunakan pendekatan yang lebih tradisional. Setelah pengemudi mengetikkan tujuan, aplikasi ini menghitung rute terbaik bersama dengan informasi tambahan tentang waktu tempuh dan kemungkinan rute alternatif.

Google Maps juga akan memberitahu pengemudi tentang rintangan, penutupan jalan, dan kemacetan lalu lintas yang harus dihindari di sepanjang jalan. Dalam beberapa waktu, Google Maps sebagai navigasi digunakan untuk mempelajari kondisi rute yang akan dilalui meliputi keramaian, kemacetan.

Umumnya pengguna navigasi ini sudah paham rute yang akan dilalui. Berbeda dengan Waze yang biasanya digunakan untuk mendeteksi jalan oleh pengguna yang belum paham rutenya.

Data real-time

Kedua aplikasi sangat bergantung pada data real-time. Waze secara keseluruhan dibuat berdasarkan informasi yang disediakan oleh komunitas.

Hal ini membuat Waze dapat memberi penggunanya petunjuk arah yang lebih akurat, rute alternatif, bahaya jalan, dan insiden lalu lintas. Faktanya, aplikasi ini dapat mengumpulkan data secara otomatis saat dibuka.

Google Maps di sisi lain juga mengandalkan data real-time lalu lintas dari penggunanya, tapi tidak memperlakukannya sebagai satu-satunya sumber informasi.

Selain mengumpulkan informasi dari pengguna, Google Maps juga memanfaatkan data historis untuk memperkirakan kondisi jalanan tergantung pada waktu dan lokasi.

[Gambas:Video CNN]



(dmr/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER