Bikin SIM C Memang Harus Susah

CNN Indonesia
Kamis, 02 Feb 2023 09:00 WIB
Pakar menjelaskan pembuatan SIM C, termasuk ujian praktik, memang seharusnya dibuat sulit. Jika tidak lulus seharusnya belajar lagi, bukan cari jalan pintas.
Pakar menjelaskan prosedur pembuatan SIM C, termasuk ujian praktik, memang seharusnya dibuat sulit. Jika tidak lulus seharusnya belajar lagi, bukan cari jalan pintas. (Detikcom/Suparno Nodhor)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ujian praktik pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) sepeda motor alias SIM C banyak dikeluhkan masyarakat lantaran dinilai menyulitkan. Pakar menjelaskan bikin SIM C memang sudah seharusnya sulit karena demi keselamatan di jalan yang melibatkan banyak nyawa.

Praktisi keselamatan berkendara Sony Suasana bikin SIM C sulit adalah hal wajar. Menurut dia tidak ada kekeliruan dalam prosedur ujian praktik yang selama ini dilaksanakan kepolisian.

Malah kata dia ujian praktik SIM C memang harus susah karena mengendalikan kendaraan di jalanan butuh keahlian khusus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi salah kalau berpikiran ujian SIM susah, karena memang harus dibuat susah. Kalau gampang semua nantinya akan menggampangkan semua kondisi di lalu lintas," ujar Sony beberapa waktu lalu.

Sony bilang jika tidak lulus seharusnya pemohon SIM melakukan evaluasi dan berlatih, bukan mencari jalan pintas.

"Jadi kalau tidak lulus, bukan malah cari yang cepat misal bayar. Harusnya evaluasi, belajar dari polisi di sana bisa kok saya yakin. Jika mau cepat ini yang malah akhirnya tingkat kecelakaan di kita itu terus tinggi," kata dia.

Sony menambahkan trek ujian praktik SIM C sebenarnya mudah dilintasi jika peserta uji paham teknik berkendara. Menurut dia peserta bisa melaluinya dengan kecepatan pelan sembari menjaga emosi agar kestabilan terjaga.

"Jangan cepat-cepat, terus skill ini juga harus terukur," kata pria yang juga menjadi Senior Instruktur dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).

Ada lima tantangan yang disediakan kepolisian saat melakukan uji praktik pembuatan SIM C, menurut Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2012 Pasal 62.

1. Pengereman/keseimbangan

a) Menjalankan sepeda motor dengan kecepatan stabil 30 km/jam, dengan gigi 2 berhenti pada garis stop dengan teknik pengereman kombinasi yang lebih dominan rem tangan bersamaan dengan rem belakang ( kaki ) untuk mengimbangi rem depan, kaki kiri turun dan palingkan kepala ke kanan belakang konfirmasi keselamatan.

b) jarak dari start sampai finish adalah 9 buah patok dari ukuran panjang kendaraan uji tambah ½ panjang kendaraan uji ( 1,5 m) sedang lebar patok yang dilintasi adalah 2 x lebar kendaraan bermotor uji untuk lebar lintasan pengereman.

2. Slalom (zigzag)

a) menjalankan sepeda motor slalom/zig-zag melintasi patok (kerucut) dengan kecepatan 10 km/jam, jarak antar patok 1,5 kali panjang kendaraan bermotor uji dan jari-jari tangan tidak menekan tangkai kopling/pengereman sebelum titik berhenti yang ditentukan.

b) kemudian dilanjutkan slalom/zig-zag dengan kecepatan stabil, jarak patok satu dengan yang satu 3 kali panjang kendaraan bermotor uji dan berhenti pada garis Stop, dengan teknik pengereman kombinasi rem depan lebih dominan dan rem belakang mengimbangi asumsi (70 persen/ 30 persen), kaki kiri menapak di jalan, Kepala memalingkan ke kanan belakang konfirmasi keselamatan.

3. Membentuk angka delapan

a) menjalankan sepeda motor di dalam lingkaran 3 kali membentuk angka 8 (delapan), mengikuti petunjuk arah, tidak berhenti dan kaki tidak menginjak lapangan serta jari-jari tangan tidak menarik kopling/rem

b) di atas garis angka delapan diletakkan patok, dengan jarak antar masing-masing patok 1,5 kali panjang kendaraan bermotor uji.

4. Reaksi rem menghindar

Konfirmasi keselamatan pada saat menjalankan sepeda motor dengan kecepatan stabil perseneling 2 atau 3, kemudian melakukan pengereman pada Garis Kuning atau patok, lepas rem pada patok atau Garis Hijau, lalu membelok sesuai petunjuk dari petugas, serta berhenti pada garis stop dengan teknik pengereman kombinasi untuk rem belakang mengimbangi dan untuk rem depan dominan, kaki kiri turun dan palingkan kepala ke kanan belakang.

5. Berbalik arah membentuk huruf U (U-turn)

Konfirmasi keselamatan pada saat akan menjalankan sepeda motor memutar dengan membentuk huruf U di jalan sempit yang lebarnya 2 kali panjang kendaraan bermotor uji, tanpa menginjakkan kaki ke lapangan dan pandangan tertuju ke arah yang akan dituju.

[Gambas:Video CNN]

(ryh/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER