
Komentar Warga Dirayu Subsidi Motor Listrik Rp7 Juta

Pemerintah berencana mengguyur subsidi Rp7 juta untuk pembelian sepeda motor listrik baru dan hasil konversi. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan aturan soal pemberian subsidi ini bakal keluar pekan ini.
Saat ini pemerintah masih merampungkan aturan tersebut. Namun, untuk besarannya dipastikan Rp7 juta.
Rencana pemberian subsidi untuk pembelian tiap unit motor ini merupakan upaya pemerintah mendorong percepatan era elektrifikasi kendaraan di Indonesia. Terlebih pemerintah menargetkan ada 13 juta motor listrik yang mengaspal di Indonesia pada 2030.
Namun begitu, godaan subsidi ini belum membuat masyarakat tergerak beralih ke motor berbasis baterai. Sejumlah hal jadi pertimbangan mereka.
Lihat Juga : |
Esa (32), salah seorang warga mengaku belum sreg beralih dari motor konvensional. Ia menilai motor listrik tergolong barang baru di Indonesia dengan infrastruktur pendukung yang belum memadai.
"Ini kan masih relatif baru, infrastrukturnya juga belum memadai kalau nanti harus ganti motor listrik," kata Mahesa saat dihubungi, Selasa (7/2).
Esa mempertimbangkan fasilitas pengecasan untuk kendaraan listrik yang masih terbatas di Indonesia. Terlebih untuk mengecas motor listrik juga butuh waktu.
Sementara untuk mengisi bensin motor hanya butuh waktu paling lama 10 menit.
"Ada atau enggak ada subsidi kayaknya enggak beli dulu dalam waktu dekat. Mempertimbangkan kemudahan buat isi listriknya, kan enggak segampang isi bensin," ujar dia.
Warga lainnya, Satria (30), juga mengaku belum tertarik menjajal motor listrik. Pasalnya, sejauh ini motor-motor listrik yang mengaspal di Tanah Air baru sebatas pabrikan asal China.
Sementara, penguasa pasar sepeda motor seperti Honda, Yamaha, dan Suzuki belum terlihat akan segera meluncurkan motor listrik mereka.
"Sekarang masih sebatas motor-motor China yang keluar, belum terlalu percaya sama brand-nya juga," ujar Satria.
Sementara Ruben (34) mengaku sempat terpikir beralih dari motor berbahan bakar bensin ke motor listrik. Apalagi dengan iming-iming subsidi dari pemerintah.
Menurut Ruben penggunaan motor listrik akan jauh lebih hemat daripada motor konvensional.
"Sebetulnya tertarik, karena lebih hemat kan. Kalau beli bensin mulu juga kan pengeluaran jadi lebih cepat habis," ujar Ruben.
Namun, ekosistem pendukung motor listrik itu yang masih jadi kendala baginya beralih dari motor konvensional. Menurutnya infrastruktur pendukung kendaraan listrik di Indonesia belum terlalu mumpuni.
(dmr/fea)[Gambas:Video CNN]