Berapa Penjualan Motor Listrik Sejak 2019 di Indonesia?

CNN Indonesia
Kamis, 23 Feb 2023 18:30 WIB
Populasi motor listrik masih kecil dibandingkan motor bakar di Indonesia.
Berbagai merek motor listrik sudah tersedia di Indonesia. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setyadi memaparkan pertumbuhan motor berbasis tenaga baterai di Tanah Air masih rendah. Dari tahun 2019 hingga 2022, tercatat baru ada sekitar 30 ribu unit motor listrik yang mengaspal di jalanan Indonesia.

"Dari mulai 2019 sampai 2022 itu sekitar 30.800-unit motor listrik (yang terjual di Indonesia)," kata Budi saat ditemui di IIMS, Kemayoran, Jakarta, Kamis (23/2).

Menurut Budi dibandingkan motor berbahan bakar bensin populasi motor listrik masih kecil. Pada periode yang sama, 2019-2022 saja penjualan motor konvensional sudah terjual sebanyak 29 juta unit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengungkapkan ada sejumlah faktor yang menyebabkan penjualan motor listrik masih seret. Salah satunya menurut dia ada masalah kepercayaan masyarakat terhadap teknologi baru pada motor listrik.

"Saya lihat persoalan utamanya trust masyarakat ya, karena masyarakat masih (bertanya-tanya), ini motor listrik bisa lanjut atau enggak. Kayak dulu era motor China, tapi sebetulnya pemerintah melalui regulasi yang ada sudah menyiapkan semuanya," ucap Budi.

Meski penjualan motor listrik masih rendah dalam tiga tahun terakhir, Budi berharap ada perubahan signifikan mulai tahun ini. Ia berharap pada 2024 mendatang akan ada 2 juta motor listrik mengaspal di jalanan Indonesia.

"Sampai dengan 2024 diharapkan ada 2 juta motor listrik. Kita terima kasih juga pemerintah sudah menginisiasi, tinggal menunggu saa terkait subsidi," paparnya.

Target 150 ribu kendaraan listrik di Indonesia

Direktur Sarana Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat Danto Restyawan pada kesempatan yang sama mengungkapkan untuk tahun ini pemerintah menargetkan ada 150 ribu kendaraan listrik.

"Tahun ini target pemerintah ada 150 ribu kendaraan listrik," kata Danto.

Menurut Danto target 150 ribu itu termasuk motor dan mobil listrik, serta kendaraan lainnya.

Untuk bisa memenuhi target itu pemerintah berencana memberikan subsidi untuk pembelian motor listrik dan insentif untuk pembelian mobil listrik. Namun, saat ini aturan yang akan mendasari kebijakan itu masih dalam proses finalisasi.

"Pemerintah akan berikan insentif, ditujukan pertama untuk roda dua, jadi nanti akan keluar insentif, nanti akan disampaikan Menko Marves," ujar dia.

Danto mengakui saat ini masih banyak masyarakat yang belum akan beralih ke kendaraan listrik. Menurut dia, masyarakat masih mempertimbangkan soal harga jual kembali dari pembelian kendaraan listrik.

"Masyarakat masih (berfikir) begini, mobil-mobil biasa itu kan masyarakat beli, nilai jual kembalinya ada, kalau ini kan (kendaraan listrik) mereka masih gamang, masih ada nilai jual atau tidak. Masyarakat kita itu kan seperti itu," jelas Danto.

Menurutnya fasilitas penunjang seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) bahkan saat ini sudah tidak lagi menjadi kendala. Menurutnya pemerintah pusat nanti juga akan menginstruksikan setiap kantor instansi pemerintahan maupun kantor swasta harus memiliki charging station.

"Kalau SPKLU segala macam enggak jadi masalah, itu akan tumbuh. Nanti akan ada kebijakan setiap kantor pemerintah ada charging (station), dan di setiap kantor swasta juga diminta untuk ada itu (charging station)," paparnya.

[Gambas:Video CNN]



(dmr/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER