Produsen motor listrik subsidi Rp7 juta belum bisa melakukan penjualan sejak program pemerintah ini dibuka pada 20 Maret. Salah satu produsen bahkan mengaku terpaksa menjual motor listrik penerima subsidi dengan harga normal.
Polytron, salah satu dari delapan produsen yang mendapatkan jatah menyalurkan subsidi, mengatakan motor listrik Fox-R sekarang dijual tanpa potongan subsidi Rp7 juta.
"Jualan seperti biasa masih jalan terus, namun jualan dengan subsidi pemerintah belum berjalan karena web pengecekan NIK belum rilis," ujar Tekno Wibowo, Direktur Komersial Polytron, saat dihubungi, Selasa (28/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Web yang dimaksud adalah Sisapira, Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua. Situs ini khusus dibuat Kementerian Perindustrian sebagai pusat informasi subsidi, tempat mendaftarkan produk dan alat verifikasi penerima subsidi.
Saat program ini diumumkan pada 20 Maret, Kemenperin menyatakan situs sudah dibuat dan diluncurkan. Meski begitu sejauh ini menurut pernyataan para produsen belum bisa digunakan.
Produsen lain, Selis, juga menyatakan belum ada satu pun unit motor listrik subsidi mereka, E-Max dan Agats, yang dibeli konsumen lantaran masalah Sisapira. Padahal diklaim sudah ada ribuan minat pembelian.
"Kami masih belum transaksi, menunggu kesiapan sistem informasi (Sisapira) dari Kemenperin," kata Wilson Teoh, Direktur Operasional Gaya Abadi Sempurna, perusahaan pemilik Juara Bike, produsen Selis.
Hal demikian juga dialami Smoot yang dua produknya, Tempur dan Zuzu, mendapatkan jatah subsidi Rp7 juta. Delapan hari setelah program ini diumumkan belum ada satu unit yang terjual.
"Iya jadi sampai sekarang belum ada dibeli konsumen yang motor listrik subsidi. Karena dari website Sisapira belum aktif jadi kami belum bisa cek untuk NIK pengajunya," kata Rizal Alexander, Marketing Strategic Smoot & Swap.