Denso lebih dikenal sebagai merek komponen Original Equipment Manufacturer (OEM) di Indonesia, namun sejak beberapa tahun lalu mulai fokus juga di pasar aftermarket (produk pengganti).
Denso Indonesia pertama kali berdiri pada 1975, joint venture antara Astra International melalui Astra Otoparts dan Denso Corporation (Jepang).
Sejak saat itu perusahaan yang kini mempekerjakan hampir 8.500 karyawan ini memproduksi banyak produk OEM, di antaranya busi, AC, radiator, evaporator, kondensor, filter, magneto dan klakson.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() TIPS OTOMOTIF Cara Bedakan Klakson Asli dan Imitasi |
Reinard Winardi, Assistant General Manager Denso Sales Indonesia, bagian dari Denso Indonesia yang berdiri sejak 2004, menjelaskan perusahaan mulai serius masuk pasar aftermarket mulai 2017.
Ada banyak strategi yang sudah dilakukan untuk itu, khususnya bagi produk aftermarket klakson yang sekarang diproduksi lokal dengan kandungan lokal 60 persen.
"Kalau kita bicara mengenai klakson, kita sudah mulai melakukan perubahan pada 2017-2018 dengan merombak strata marketing dan harga di pasaran. Dulu memang Denso kurang dikenal sebagai aftermarket, tapi di 2018 mulai dilakukan perubahan dari pemasaran, dan segmen harga, kita ubah dan mulai berhasil," jelas Reinard, di pabrik Bekasi Denso pekan lalu.
Salah satu perubahan soal harga yaitu dibuat lebih murah. Hal ini memberi kesempatan mitra penjualan dan bengkel mendapat keuntungan lebih besar.
"Kita sekarang bisa jual Rp80 ribu - Rp90 ribuan misalnya untuk jenis trompet. Sebelumnya di angka Rp200 ribu - Rp300 ribuan, jadi perubahan ini akan memberikan mitra seller dan bengkel kesempatan untuk mengambil keuntungan lebih," ujar Reinard.
Denso Sales Indonesia saat ini sedang mempromosikan menjual klakson Single Disc High Tone yang ditujukan buat produk Low Cost Green Car (LCGC) dan low MPV. Banderol produk ini terbilang murah yaitu Rp50 ribu - Rp60 ribu.
Selain untuk LCGC dan low MPV Reinard juga mengatakan produk klakson itu diminati pelanggan motor yang ingin memodifikasi. Hal ini dikatakan karena pemasangannya mudah, harga murah dan awet.
"Produk ini sebenarnya untuk kendaraan roda 4, tapi kami tidak memungkiri, bahwa klakson ini juga diminati oleh para pengendara roda 2. Banyak dari mereka yang melakukan modifikasi ulang dengan penambahan relay, agar klakson ini juga bisa terpasang di motornya," kata Reinard.