Mobil hybrid Daihatsu Rocky e:Smart ibarat jalan di tempat usai diperkenalkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022. Pasalnya, sampai saat ini belum ada kejelasan kapan mobil itu akan dipasarkan di dalam negeri.
Sri Agung Handayani, Marketing Director dan Director Corporate Planning & Communication Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan sejumlah riset mengenai Rocky berbasis hybrid itu. Riset tersebut mulai dari masalah teknologi hingga segmen pasar.
"Hybrid, orang melihat ini sebagai suatu teknologi, ini yang pertama. Terus yang kedua, mereka melihatnya adalah efisiensi," jelas Agung pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus yang ketiga karena konsumen rata-rata yang hybrid itu bukan first buyer tapi orang yang sudah aware terhadap emisi, lingkungan. Lebih ke arah itu perilakunya, agak berbedanya di sana," ucapnya menambahkan.
Ia tak menjelaskan lebih lanjut soal peluang Rocky Hybrid meluncur dalam waktu dekat. Agung hanya bilang peluncuran Rocky Hybrid sebagai mobil elektrifikasi perdana Daihatsu di Indonesia bakal dilakukan pada saat yang tepat.
"Nanti akan diberitahukan pada waktu yang tepat, ditunggu saja," kata dia.
Lihat Juga : |
Rocky Hybrid pertama kali diperkenalkan ke publik tahun lalu pada ajang GIIAS. Namun, kehadirannya sebatas bahan pameran Daihatsu dan riset perusahaan.
Pengenalan produk itu ke masyarakat berbarengan dengan kemunculan model konsep listrik Ayla EV.
Meski di Indonesia belum ada kejelasan, Daihatsu Rocky e:Smart Hybrid sudah duluan rilis di Jepang. Mobil ini memiliki konsep hybrid yang menjadikan mesin konvensional sebagai generator, sementara penggeraknya berupa motor listrik. Sistem kerjanya seperti Nissan Kicks e-Power yang sudah dijual di Indonesia.
Sebelumnya, Daihatsu mengaku masih akan fokus menghadirkan kendaraan mesin bakar sebagai amunisi menjaga dominasi penjualan di Indonesia sepanjang 2023.
Perusahaan asal Jepang itu menegaskan belum akan meluncurkan kendaraan elektrifikasi meliputi hybrid, plug-in hybrid, dan listrik murni berbasis baterai.
Agung, pada Januari 2023 mengklaim pihaknya masih terus mempelajari mobil-mobil elektrifikasi yang akan dijual di tengah serbuan mobil ramah lingkungan asal China dan Korea Selatan ini.
"Seperti tadi jawabannya, belum (untuk elektrifikasi 2023), hybrid sekalipun," kata Agung di Jakarta.