Enggak Perlu Beli, Mobil Listrik Kini Bisa Disewa Setahun

Tren kendaraan elektrifikasi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mulai meningkat. Hal ini pun dimanfaatkan bisnis rental mobil untuk mulai menyewakan kendaraan ramah lingkungan itu.

PT Mitra Pinasthika Mustika (MPM) lewat anak usahanya, MPM Rent mulai menyewakan unit mobil listrik dan hybrid dengan cara berlangganan selama satu tahun.

Rizki Aditiya Imanda, Head of Commercial MPM Rent mengatakan program car subscription selama 12 bulan ini menargetkan para penggemar otomotif.

"Keyword-nya adalah kita aiming untuk para otomotif enthusiast. Seperti kita tahu hampir tiap tahun APM keluarkan produk-produk baru, dan makin kesini makin high end, dan mobil listrik lagi ngetren," ujar Rizki di Jakarta, Rabu (12/4).

Menurutnya program ini memberi kesempatan pada para penggemar otomotif untuk merasakan produk-produk tersebut tanpa harus memiliki. Pasalnya, menurut Rizki profil konsumen Indonesia adalah memiliki mobil sebagai sebuah aset.

Dengan pola pikir tersebut, para konsumen biasanya langsung memikirkan harga jual dari mobil yang baru mereka beli. Namun, hal ini sulit diterapkan di mobil-mobil listrik karena belum banyak kendaraan bebas emisi ini di pasar mobil bekas.

"Untuk produk-produk baru terutama EV, ini belum terbentuk harga jual terbarunya, sehingga banyak yang masih pikir-pikir," ungkap dia.

"Di sini lah pelayanan ini untuk memfasilitasi otomotif enthusiast untuk mencoba produk baru tanpa pikirkan asetnya," paparnya menambahkan.

Rizki mengatakan saat ini dalam satu bulan sudah ada sekitar 20-30 unit mobil listrik yang disewa. Mobil hybrid bahkan lebih banyak lagi, satu bulan bisa mencapai sekitar 50 unit yang disewa.

"Kalau yang hybrid lebih banyak lagi, terutama yang Innova Zenix. Sebulan bisa hampir 50-an unit. Mobil listrik yang paling laku sekarang Hyundai Ioniq 5, Innova Zenix untuk hybrid-nya," tutur dia.

Kendati begitu, program car subscription ini belum bisa dinikmati semua kalangan. Rizki menjelaskan sistem program ini adalah business to business to consument (B2B2C).

"Itu adalah segmentasinya referensi dari klien-klien (perusahaan) kami, mostly itu rata-rata memang karena tipe unit high end, itu memang sudah senior leader dan C level dan kebanyakan ekspatriat yang datang ke Indonesia," ungkap Rizki.

Rizki mengatakan saat ini pihaknya masih menggodok agar program ini bisa langsung ke konsumen, tapi dengan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.

Untuk biaya, Rizki belum bisa membeberkan secara detail. Namun, biaya sewanya di kisaran Rp30 juta sampai Rp35 juta per bulan untuk jangka waktu setahun.

[Gambas:Video CNN]