Pengguna mobil pribadi yang akan mudik ke kampung halaman disarankan menyiapkan kendaraan dalam kondisi prima. Selain mesin dan kelistrikan, bagian dari mobil yang harus dicek ketika hendak mudik ke kampung halaman adalah ban.
Data Jasa Marga, pada musim mudik 2022 periode 25 April - 5 Mei tercatat ada 4.107 kecelakaan lalu lintas dengan total 568 korban meninggal dunia.
Angka ini masih cukup tinggi, meskipun menunjukkan penurunan jika dibandingkan periode yang sama pada 2019, di mana terdata 4.083 kecelakaan lalu lintas dengan 824 orang meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah kasus kecelakaan lalu lintas menurun 28 persen dan kasus korban yang tutup usia turun 49 persen.
Lihat Juga : |
Sementara itu, satu dari lima penyebab utama kecelakaan dikarenakan kondisi ban yang kurang baik. Untuk memastikan kondisi ban tetap prima selama perjalanan, berikut tips-tips penting perawatan ban menjelang perjalanan mudik mengutip keterangan resmi Bridgestone Indonesia:
Melakukan rotasi ban adalah salah satu solusi merawat ban mobil agar perjalanan mudik lebih aman dan nyaman. Rotasi ban pada mobil memang disarankan untuk dilakukan secara rutin dengan jarak tertentu.
Hal ini untuk menghindari terjadinya tingkat keausan ban yang tidak merata, yakni antara ban depan, belakang, maupun sisi kiri, dan kanan sehingga dapat memperpanjang usia pakai dari ban tersebut. Biasanya, ban depan mobil lebih rentan mengalami gesekan dan bisa lebih cepat tipis jika tidak dirotasi secara berkala.
Salah satu kerusakan ban yang sering tidak terdeteksi adalah keausan tread atau tapak yang tidak merata. Tekanan angin yang tidak tepat, masalah suspensi mobil serta roda yang tidak sejajar adalah beberapa faktor yang dapat mengakibatkan keausan tidak merata ini.
Melakukan spooring dan balancing pada teknisi ban terpercaya dapat menjadi solusi untuk mendeteksi dan mencegah kerusakan ban seperti ini menjelang perjalanan mudik ke kampung halaman.
Lihat Juga : |
Memastikan tekanan angin ban yang tepat sangatlah penting. Tekanan yang terlalu rendah dapat membuat pengendali mobil menjadi limbung pada kecepatan tinggi, serta mengurangi efisiensi BBM ketika berkendara. Sebaliknya, tekanan yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan ban terasa lebih keras serta aus lebih cepat pada bagian tengah.
Periksalah tekanan angin ban menjelang perjalanan mudik, dan pastikan sesuai dengan rekomendasi produsen kendaraan, yang dapat dilihat pada label yang ditempelkan di pilar pintu pengemudi atau buku manual kendaraan.
Jika Anda melihat adanya tanda-tanda kerusakan ban mobil seperti tapak yang mulai aus, timbul keretakan maupun benjolan pada dinding ban, serta sudah terlalu banyak tambalan akibat ban bocor, ini bisa jadi merupakan tanda-tanda Anda perlu melakukan penggantian ban.
Jangan memaksakan berkendara dengan kondisi ban tidak baik karena dapat meningkatkan risiko kecelakaan.