Produsen asal Inggris, Jaguar Land Rover, memutuskan mengubah nama perusahaan menjadi 'JLR' yang akan menaungi semua merek di bawahnya.
Penyederhanaan nama ini kemungkinan bakal mengurangi kebingungan soal identitas merek Jaguar Land Rover.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaguar Land Rover merupakan merek yang sudah punya posisi kuat, tetapi terkesan cuma mewakili dua merek, yaitu Jaguar dan Land Rover.
Sedangkan perusahaan memiliki merek yang kini menanjak dan punya karakter sendiri seperti Range Rover dan Defender.
Misalnya pemilik Evoque kemungkinan akan menyebut dia memiliki Range Rover ketimbang menyebutnya Jaguar Land Rover. Hal semacam ini juga dapat terjadi pada pemilik Defender tetapi tidak pada konsumen Mercedes-Benz dan BMW.
"Realitasnya Ranger Rover adalah sebuah merek dan juga Defender. Konsumen akan bilang dia punya Ranger Rover. Dalam (segmen mobil) mewah, Anda butuh kejelasan absolut. Land Rover Ranger Rover SV Autobiography tidak memberikan itu," kata chief creative officer JLR Gerry McGovern., diberitakan Autocar, Rabu (19/4).
CEO perusahaan Adrian Mardell menyebut JLR akan menjadi 'rumah merek' bagi Range Rover, Discovery, Defender dan Jaguar.
Mardell juga menjelaskan perubahan Jaguar menjadi merek khusus mobil listrik pada 2025 adalah 'bisnis yang belum selesai' dan dia menganggap hal ini 'sangat personal'.
Mardell menyadari JLR 'sunyi' selama beberapa tahun terakhir saat menyelesaikan tantangan kunci masalah global, termasuk soal chip semikonduktor.
Dia menyebut masalah itu sekarang mereda dan JLR punya hubungan kuat dengan pemasok chip.
(fea)