Yusak Billy, Sales Marketing & Business Innovation Director Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan rencana pemerintah melalui Pertamina yang akan merilis bahan bakar baru yaitu bioetanol merupakan langkah tepat untuk menekan penggunaan bahan bakar fosil. Bahan bakar campuran senyawa nabati ini untuk dipakai kendaraan mesin bensin.
Namun menurut Billy strategi pemerintah belum selurus dengan Honda di Indonesia. Honda belum ada rencana untuk menghadirkan mesin yang cocok untuk menggunakan BBM bioetanol di Indonesia.
"Saat ini mesin Honda yang dipasarkan di sini memang tidak dirancang spesifik untuk bioetanol," kata Billy melalui pesan singkat diterima CNNIndonesia.com, Kamis (8/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Billy menjelaskan Honda saat ini fokus menghadirkan mobil mesin bensin yang hemat bahan bakar dan rendah emisi gas buang, sembari melakukan transisi menuju era elektrifikasi.
"Arahan Honda saat ini adalah membuat mesin bensin yang lebih hemat bahan bakar dan rendah emisi karbon sambil melakukan transisi menuju elektrifikasi dengan mesin hybrid sampai full battery ke depannya," ucap Billy.
Mobil Honda yang dipasarkan di Indonesia semuanya memakai mesin bensin. Produk tersebut yaitu Brio, HR-V, BR-V, WR-V, City Hatchback, Civic, Civic Type R, CR-V, City, Mobilio, dan Accord.
Kendati demikian Billy menerangkan pihaknya akan terus memantau perkembangan penggunaan bioetanol di Indonesia.
"Namun kami akan terus memonitor perkembangan penggunaan etanol ini untuk pasar disini," ucap Billy.
Bahan bakar jenis bioetanol akan diluncurkan Pertamina bulan ini.Jenis bahan bakar ini merupakan bahan bakar baru dari sumber energi terbarukan.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan etanol yang akan digunakan nanti berasal dari molases tebu. Ia juga menekankan transisi energi ini bukan sekadar memiliki ambisi untuk menurunkan karbon emisi, tapi lebih penting mewujudkan kemandirian energi.
"Jadi nanti kami di bulan ini, kami mau launching produk baru, yaitu bioetanol. Jadi Pertamax kami campur dengan etanol," kata Nicke, Selasa (6/6).
Pertama Bioetanol merupakan zat kimia yang memiliki banyak kegunaan, misalnya sebagai bahan kosmetik, bahan bakar, pelarut, dan bahan minuman keras.
Penggunaan bioetanol dapat mengurangi emisi gas CO (ramah lingkungan) secara signifikan, Bioetanol bisa dipakai langsung sebagai BBM atau dicampurkan ke dalam premium sebagai aditif dengan perbandingan tertentu (Gasohol atau Gasolin alcohol), jika dicampurkan ke bensin maka bioetanol bisa meningkatkan angka oktan secara signifikan.
Lalu campuran 10 persen bioetanol ke dalam bensin akan menaikkan angka oktan premium menjadi setara dengan Pertamax (angka oktan 91),
Selanjutnya production cost bioetanol relatif rendah oleh karena itu bioetanol dapat dibuat oleh siapa saja termasuk UMKM danindustri rumah tangga.
Berikutnya, teknologi pembuatan bioetanol tergolong low technology sehingga masyarakat awam dengan pendidikan terbatas dapat membuat bioetanol secara mandiri.
Terakhir, sumber bioetanol seperti singkong, tebu, buah-buahan dan jagung mudah dibudidayakan.