Semakin Digemari, Apa Saja Keunggulan Mobil Gerak Roda Depan?
Saat ini mobil yang menggunakan sistem penggerak roda depan atau Front Wheel Drive (FWD) semakin digemari untuk berkendara di dalam kota dan perjalanan keluar kota.
Secara umum, mobil yang menggunakan sistem penggerak roda depan akan menyalurkan tenaga dari mesin ke roda depan. Saat ini mulai banyak mobil yang menggunakan penggerak roda depan, seperti Mitsubishi Xpander, Suzuki Ertiga, Honda Mobilio, Honda CR-V, dan Mazda CX-5.
Lalu, apa keunggulan mobil berpenggerak roda depan?
Sistem ini memiliki keunggulan terbesar dalam hal efisiensi karena posisi mesin, girboks, dan as roda searah dan semuanya berada di depan. Respons mesin tersalurkan dengan lebih optimal dan membuat konsumsi bensin lebih irit lantaran tenaga tidak banyak tereduksi mengingat komponen penggerak lebih sedikit.
Karena konstruksinya lebih ringkas dan kompak, maka bobot keseluruhan mesin hingga as roda dapat dipangkas supaya lebih ringan. Selain itu, posisi mesin pada penggerak roda depan umumnya melintang (transverse) yang memberi dampak ruang mesin dapat didesain lebih leluasa guna membuat kabin lebih lega.
Dengan dimensi yang sama dengan mobil berpenggerak roda belakang atau Rear Wheel Drive (RWD), kabin mobil FWD akan lebih luas dan nyaman. Ketiadaan poros penerus tenaga ke as roda belakang atau kerap disebut as kopel membuat lantai kabin bisa dibuat rata dan lebih senyap karena minim vibrasi.
Selain itu, respons mesin pada sistem penggerak FWD juga menjadi lebih baik karena tenaga mesin tidak perlu melewati banyak komponen untuk sampai ke kedua roda depan.
Lihat Juga :Edukasi dan Fitur Seberapa Lama Idealnya Masa Pakai Aki Mobil? |
Meski begitu, sistem penggerak roda depan tetap memiliki kekurangan. Pertama adalah beban kerja area kaki-kaki depan mulai dari roda, kemudi, hingga suspensi lebih berat lantaran tugasnya sebagai penggerak sekaligus kemudi, termasuk menahan beban mobil ketika pengereman.
Kondisi ini berpengaruh pada usia pakai beberapa komponen penggerak roda depan, terutama as roda yang mudah termakan usia. Perkara pengendalian, mobil penggerak roda depan lebih cenderung understeer alias tidak mau berbelok karena bobot mobil bertumpu di depan.
Tips mobil FWD lepas dari tanjakan
Sebetulnya mobil berpenggerak depan bukan tidak bisa dipakai melibas jalan tanjakan. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan pengendara mobil penggerak roda depan lepas dari jalan menanjak.
Untuk mobil FWD transmisi manual
Pertama, beri jarak aman antara mobil. Jangan sampai mobil Anda terlalu dekat dengan mobil di depan saat akan melintasi jalan tanjakan.
Dengan jarak aman, membuat Anda lebih mudah mengantisipasi jika mobil di depan mengurangi lajunya atau bahkan berhenti di tengah tanjakan.
Kedua, ambil ancang-ancang sejak jauh sebelum jalanan menanjak. Jarak idealnya 20 meter sebelum jalan menanjak.
Ketiga, masukkan gigi paling rendah, gigi 1 untuk menanjak dengan maksimal. Jika kondisi jalan menanjak landai bisa menggunakan gigi 2.
Keempat, Hindari menggantung kopling dan gas saat berhenti di tanjakan. Hal ini akan membuat kampas kopling jadi cepat aus.
Lihat Juga : |
Untuk mobil FWD transmisi matic
Untuk mobil penggerak roda depan yang menggunakan transmisi otomatis, perlakuannya sedikit berbeda.
Jika kemiringan normal dan beban ideal, dengan transmisi D mobil sudah bisa menanjak. Apabila tanjakan makin curam dan beban makin berat dapat menggunakan L atau D1, tapi bila mobil tidak kunjung menanjak turunkan ke L2 atau D2.
Sementara, untuk transisi CVT, khususnya mobil modern, saat berada di posisi D dan ingin berjalan kembali tidak disarankan menginjak pedal gas langsung terlalu dalam.
Hal ini karena ECU justru akan memotong tenaga mobil karena dianggap terlalu berlebihan. Oleh karena itu, baiknya injak pedal gas secara perlahan atau diurut hingga perlahan mobil melaju di tanjakan, mengutip Seva.