Toyota Soal Menperin Minta Ekspor ke Australia: Merek Lain Harus Ikut

CNN Indonesia
Rabu, 14 Jun 2023 13:17 WIB
Toyota mengatakan jika hanya mereka yang mengekspor mobil ke Australia biaya logistiknya akan lebih tinggi, beda halnya jika bareng merek lain.
Toyota mengatakan jika hanya mereka yang mengekspor mobil ke Australia biaya logistiknya akan lebih tinggi, beda halnya jika bareng merek lain.(CNNIndonesia/Damar Iradat)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pihak Toyota Indonesia merespons permintaan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang agar mengekspor Yaris Cross ke Australia. SUV lima penumpang 'made in Karawang' itu sudah mulai diekspor ke 25 negara di Asia dan Amerika Selatan, tapi belum ke Australia.

Bob Azam, Direktur Hubungan Eksternal Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengatakan pihaknya bakal mempelajari kemungkinan ekspor mobil ke Australia. Namun, di sisi lain ia juga meminta pemerintah mendorong produsen lain untuk melakukan hal sama.

"Kita akan studi terus, pasar Australia agak beda, ini pasar negara maju. Tapi ekspor itu akan lebih kuat kalau yang ekspor jangan Toyota saja [ke Australia], tapi semua brand sama-sama ekspor," kata Bob di Karawang, Jawa Barat, Selasa (13/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Bob jika hanya Toyota yang mengekspor mobil ke Australia biaya logistik akan lebih tinggi. Beda halnya jika ekspor dilakukan bersama produsen lain.

Oleh karena itu, Bob meminta pemerintah juga mengimbau produsen lain untuk mengisi pasar Australia. Menurut dia dalam hal ini tidak harus ada persaingan antar pabrikan.

"Kita mengimbau pemerintah untuk mengimbau juga ke brand lain untuk mengisi pasar Australia, kan tidak selamanya kita harus kompetisi, untuk ekspor bisa berkolaborasi," ujar Bob.

Bob menjelaskan untuk mengekspor mobil ke Australia perlu ada sejumlah penyesuaian. Misalnya, saat ini pasar Australia memang lebih dominan ke segmen SUV, selain itu standar mesin juga sudah Euro 5.

"Dia lebih SUV, jadi Australia ada dua marketnya, yang urban yang ada di luar Australia dia butuh cc besar, tapi ada juga di perkotaan yang butuh cc kecil, tapi dia memang NCAP-nya, standar engine-nya Euro 5 jadi perlu ada penyesuaian-penyesuaian," kata dia.

Sebelumnya, Menperin Agus Gumiwang meminta Toyota mengekspor Yaris Cross ke Australia. Sama seperti di Indonesia, Toyota juga merupakan merek terlaris di Australia. Tahun lalu penjualannya mencapai 231 ribu unit dengan pangsa pasar 21,36 persen.

Toyota Indonesia saat ini sudah mengekspor Fortuner ke Australia, tapi jumlahnya baru sedikit yakni 1.209 unit. Ekspor perdana Toyota ke Australia itu dilakukan Februari tahun lalu.

Oleh sebab itu, Agus meminta Toyota Indonesia tidak hanya menambah ekspor Yaris Cross ke Australia tapi juga sedan, meski demikian tak disebut sedan apa yang dimaksud sebab Toyota Indonesia sudah menyetop produksi satu-satunya sedan, Vios, sejak Agustus 2022.

"Diharapkan Toyota dapat menyesuaikan jenis kendaraan yang diproduksi di Indonesia untuk dapat diekspor ke pasar Australia untuk jenis SUV dan sedan," ujar Agus.

[Gambas:Video CNN]



(dmr/dmr)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER