Waktu inden Suzuki Jimny tiga pintu di Indonesia saat ini sangat lama yakni hingga 12 tahun. Masa tunggu yang mencengangkan ini didasari produksinya di Jepang terbatas dan kuota unit CBU buat Indonesia cuma 50 unit per bulan.
"Sampai saat ini inden masih panjang, ada yang masih 12 tahun," kata Direktur Pemasaran SIS Donny Saputra di Jakarta, Rabu (13/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia distribusi Jimny sekarang buat memenuhi inden konsumen yang sudah memesan sejak awal. Kata dia SIS tak membuka inden baru lagi sejak lima tahun lalu.
"Kan inden belum dibuka dari 2018, kami itu masih memenuhi pesanan awal," ujar Donny.
Donny tak menjelaskan lebih lanjut soal penutupan pemesanan itu, namun pernyataan dia mengindikasikan pemesanan sudah dibuka sebelum Jimny generasi keempat meluncur di Indonesia pada Agustus 2019.
Dia juga tak merinci berapa banyak inden yang sudah terkumpul. Walau begitu bisa diasumsikan inden mencapai 3.600 unit bila dihitung dari kuota 50 unit per bulan selama 12 tahun (72 bulan).
Masa inden di tiap dealer bisa berbeda-beda, ujar Donny. Katanya setiap dealer Suzuki hanya punya jatah menjual satu unit per bulan agar penyebaran Jimny bisa merata di seluruh Indonesia.
SIS diduga berencana meluncurkan Jimny lima pintu tahun ini. Beda dari Jimny tiga pintu, versi lima pintu kemungkinan bakal diimpor dari India, satu-satunya negara yang memproduksinya saat ini.
"Ya habis itu ada satu model lagi yang ekstensifikasi model yang ada. Legendary SUV," kata Donny yang belum mau mengonfirmasi soal penjualan Jimny lima pintu di dalam negeri.
Jimny lima pintu diprediksi bakal memiliki pasar lebih besar daripada tiga pintu. Alasannya karena kabin lebih luas jadi bisa menjangkau banyak kebutuhan konsumen.
Pasokan unit juga kemungkinan bisa lebih besar dari 50 unit per bulan yang dialami Jimny tiga pintu CBU Jepang.
(fea)