Para pelaku kasus penipuan mobil bekas memiliki beragam cara untuk melancarkan aksinya, tidak terkecuali memanfaatkan nama seorang perwira menengah kepolisian sebagai modal menjerat korbannya. Hal ini diakui salah satu perwira polisi berpangkat AKPB, Petrus Aldo Meisto Siahaan, yang kini menjabat sebagai Kasi Standar Subdit STNK Ditregident Korlantas Polri.
Aldo bercerita namanya sempat beberapa kali digunakan orang tak bertanggungjawab sebagai modus penipuan jual beli mobil bekas.
"Hal ini sebenarnya sudah saya alami tapi bukan sebagai korban (yang ditipu). Nama saya dipakai dengan segudang alasan," kata Aldo saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (12/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Otomatis orang tersebut menggunakan nama AKBP Aldo, orang Korlantas, kesalahannya adalah mereka (korban) tidak berani video call (konfirmasi langsung)," lanjut dia.
Lihat Juga :Edukasi dan Fitur Kenali 5 Ciri Mobil Bekas Tabrakan |
Karena memakai namanya, ia bilang tidak jarang masyarakat terperdaya sehingga kadung menyerahkan sejumlah uang kepada pelaku penipuan tersebut sebagai tanda jadi transaksi unit mobil bekas.
"Mereka percaya saja. Setor dulu Rp15 juta, tidak besar memang. Percaya saja mereka, disetor, tidak lama kemudian hilang. Tiba-tiba si korban ini menghubungi saya, 'Lae gimana lae', yang tadi apa lae? yang tadi aku setor tadi," kata Aldo.
Ia menduga para pelaku penipuan ini menggunakan namanya setelah lebih dahulu memantau kegiatan media sosialnya. Dari sana, pelaku mendapat berbagai informasi dan data untuk modusnya.
"Kebetulan saya aktif di media sosial di Facebook dan Instagram. Orang-orang tersebut mungkin masuk ke dalam Facebook saya, mengaku-ngaku sebagai saya, menduplikasi saya punya data. Penipuan sekarang sudah canggih," ucap dia.
Ia pun menyesalkan hal tersebut sebab sebetulnya semua itu bisa dicegah asalkan calon korban tak gampang tergiur dengan tawaran para penipu yang biasanya beraksi via daring tersebut.
"Jangan tergiur dengan harga yang ditawarkan. Biasanya masyarakat begitu melihat harganya beda (lebih murah), buru-buru. Disuruh transfer, tapi hilang barangnya, jangan. Ini orang-orang ini bukan hanya satu, dua, atau tiga orang sudah tertipu oleh mereka yang menggunakan nama saya," kata dia.
Ia mengatakan pelaku penipuan dengan modus seperti itu juga tak bisa langsung diamankan. Butuh proses mendalam secara hukum, mengingat banyak intrik dilakukan pelaku untuk membuatnya tak mudah tertangkap.
Untuk itu Aldo mengimbau calon pembeli tidak langsung percaya jika ada pedagang yang menawarkan mobil bekas via online, terlebih mengatasnamakan seseorang. Ia menekankan jangan dahulu membeli sebelum mengecek langsung unit yang dijual.
"Survei langsung jangan pernah mau beli kucing dalam karung," kata Aldo.
(ryh/fea)