Daftar SPBU Pertamina di Jakarta-Surabaya yang Jual Pertamax Green 95

Bahan bakar baru campuran Pertamax dan etanol, Pertamax Green 95 resmi dijual 15 SPBU Pertamina yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya, Jawa Timur.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan target dalam 12 bulan ke depan bahan bakar dengan harga Rp13.500 per liter ini dapat dijual menyeluruh di Pulau Jawa.

"Kami menargetkan dalam waktu 12 bulan bisa mencakup seluruh Pulau Jawa. Saat ini kita fokus melayani dua kota, Jakarta dan Surabaya. Lalu berikutnya kita mulai pengembangan di kota-kota berikutnya di Pulau Jawa," ujar Riva di Jakarta awal pekan ini.

Lihat Juga : Pengertian dan Fungsi RON BBM Seperti Pertamax Green 95

Pertamax Green masuk ke dalam program pemerintah untuk mencapai emisi karbon nol persen pada 2060. Bahan bakar ini menjadi alternatif pilihan BBM non subsidi Pertamina untuk kendaraan mesin bensin, selain Pertamax Turbo dan Pertamax.

Daftar lokasi SPBU Pertamina yang menjual Pertamax Green di Jakarta yakni SPBU MT Haryono, SPBU Fatmawati 1, SPBU Fatmawati 2, SPBU Lenteng Agung, dan SPBU Sultan Iskandar Muda Kebayoran.

Sementara SPBU Pertamina di Surabaya yaitu SPBU Jemursari, SPBU Soetomo, SPBU Mulyosari, SPBU Merr, SPBU Ketintang, SPBU Karang Asem, SPBU Mastrip, SPBU Citra Raya Boulevard, SPBU Juanda, SPBU Buduran.

Lihat Juga : Daftar Mobil Eropa-Jepang Bisa Pakai Pertamax Green Rp13.500 per Liter

Mesin kendaraan yang direkomendasikan pakai Pertamax Green menurut penjelasan ahli yakni punya rasio kompresi tertentu.

Bahan bakar ini merupakan campuran Pertamax dan 5 persen etanol, alhasil yang semula RON 92, kini naik menjadi 95. Dengan nilai oktan tersebut, berarti mesin mobil yang cocok menggunakannya paling tidak memiliki rasio kompresi11:1 hingga 12:1.

Sedangkan bahan bakar bensin lainnya, seperti oktan 90 cocok buat mesin rasio kompresi 9:1 sampai 10:1,oktan 92 untuk rasio kompresi 10:1 sampai 11:1, dan oktan 98 untuk rasio kompresi mesin 11:1 sampai 13:1.

Ardhi Nurhamzah, Assistant Manager Technical Trainer Eurokars Motor Indonesia (EMI/Mazda) menegaskan pada dasarnya setiap mobil bensin dapat memakai Pertamax Green, namun harus melihat tingkat rasio kompresi mesin.

"Jika sesuai tentu akan mendapatkan pembakaran serta performa yang sempurna, serta minim emisi," katanya.

Jika mesin mobil tersebut punya nilai kompresi tinggi lalu diberikan bahan bakar dengan oktan rendah, efeknya akan terjadi penumpukan karbon. Kemudian mesin akan mengalami knocking atau ngelitik dan bisa menyebabkan kerusakan pada internal dapur pacu.

[Gambas:Video CNN]