Program subsidi sepeda motor listrik untuk masyarakat sudah bergulir sejak Maret tetapi sejauh ini penyerapannya minim. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bakal mengevaluasi program itu yang sudah dianggarkan sebesar Rp7 triliun untuk 2023-2024.
"Penyebabnya akan kita evaluasi. Nanti kita lihat bantuan pemerintah untuk mobil listrik, motor listrik seperti apa.. Kita lihat kalau masih ada hal-hal yang diperbaiki," kata Agus di Jakarta, Kamis (27/7), diberitakan Antara.
Menurut Agus evaluasi meliputi sisi kebijakan, harga, skema sampai pola distribusinya. Hasilnya diharapkan bisa diterapkan pada tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau begitu Agus tak merinci kapan evaluasi dilakukan dan akan selesai.
"Soon," kata Agus.
Evaluasi disebut perlu dikerjakan karena program subsidi motor listrik sudah dianggarkan sebesar Rp7 triliun seperti pernah diungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani. Anggaran itu berlaku untuk 2023-2024 buat motor listrik baru dan konversi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 Tahun 2023 tentang subsidi pembelian motor listrik baru, subsidi diberikan untuk 200 ribu unit pada 2023 dan 600 ribu unit pada 2024.
Sementara subsidi untuk motor listrik konversi sebanyak 50 ribu unit pada 2023 dan 150 ribu unit pada 2024.
Agus mengatakan subsidi kendaraan listrik dilakukan sebagai upaya mendorong penguatan industri otomotif di dalam negeri. Kata dia produsen harus bisa menikmati manfaat kebijakan tersebut.
"Mereka, produsen yang menikmati manfaat bantuan pemerintah ini, dia harus memiliki minimal tertentu kriteria yaitu 40 persen produk motornya itu harus memiliki TKDN. Jadi kami tetap mendorong supaya ada penguatan struktur industrinya," ujar dia.
Kuota subsidi motor listrik sebanyak 200 ribu unit pada tahun ini masih tersisa 198.782 unit berdasarkan situs sisapira.id. Dalam situs itu juga tertulis baru 36 subsidi yang tersalurkan, 157 dalam tahap terverifikasi dan 1.025 dalam proses pendaftaran.
(fea)