Toyota Tawarkan Mobil Hybrid dan Listrik Jadi Solusi Macet di Bali

Yayasan nirlaba yang didirikan Toyota Motor Corporation (TMC), Toyota Mobility Foundation (TMF), menyiapkan sistem transportasi berbasis kendaraan elektrifikasi di Ubud, Gianyar, Bali. Proyek ini berupa penyediaan layanan bus ulang-alik (shuttle bus) ke berbagai tempat menggunakan aplikasi.

Sistem transportasi ini disebut Sustainable Mobility Advancing Real Transformation atau SMART. TMF menyediakan 10 unit kendaraan elektrifikasi yaitu lima unit mobil hybrid Toyota Innova Zenix Hybrid dan lima unit mobil listrik DFSK Gelora E.

Rute peredaran kendaraan ini sudah ditetapkan di berbagai lokasi penting di Ubud, target penggunanya adalah turis, pekerja dan warga lokal. Cara menggunakannya dipesan melalui aplikasi yang bisa diunduh di ponsel.

Operasional aplikasi ini mirip aplikasi transportasi online Gojek dan Grab namun bedanya tak bisa memesan ke lokasi selain yang sudah ditentukan. Beda lainnya adalah layanan SMART gratis.

"Kami adalah yayasan independen ... saat kami mencari kendaraan yang tepat untuk Ubud kami mengerti kondisi jalanannya sempit, kami juga mengerti membutuhkan persyaratan tertentu, jadi kami memikirkan mobil apa yang tepat dan teknologi yang tepat untuk menciptakan mobilitas berbagi," kata Pras Ganesh, Executive Program Director TMF saat ditanya mengapa menggunakan kendaraan listrik selain merek Toyota.

Lihat Juga : Sederet Fakta Mitsubishi Xforce Pesaing Berat Toyota Yaris Cross

Selain itu TMF juga bakal menerapkan pemasangan sembilan layar digital di sepanjang lalu lintas tinggi di dalam rute Trans Metro Dewata. Layar ini bakal menampilkan jadwal bus dan peta secara langsung hingga bisa diharapkan bisa meningkatkan pemanfaatan transportasi publik ini.

Uji coba ekosistem tertutup ini yang diharapkan bisa mengurangi jumlah kendaraan masuk ke Ubud akan berjalan selama enam bulan mulai September 2023 hingga April 2024. TMF menginvestasikan US$1,7 juta (Rp26 miliar) untuk menyelenggarakannya.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan sistem transportasi yang ditawarkan TMF diharapkan dapat mengatasi masalah macet dan emisi karbon di Ubud.

"Jika proyek ini berhasil saya yakin semuanya akan berjalan ke seluruh dunia dan memimpin lahirnya berbagai inisiatif mobilitas ramah lingkungan di tempat lain. Dari Ubud untuk dunia," kata Oka.

Ubud adalah kota di Gianyar yang luasnya 42,38 km persegi. Salah satu wilayah wisata favorit ini mulai mengalami kemacetan parah usai pemerintah merelaksasi aturan Covid-19.

"Ruas jalan utama yang dijadikan trayek oleh SMART ini hampir keseluruhan pusat kemacetan," kata I Made Arianta, Kepala Dinas Perhubungan Gianyar. 

"Harapan kami sebagian dari kendaraan yang melintas di pusat Ubud, di ruas utama jalan Ubud itu bisa beralih menggunakan shuttle SMART," jelas Arianto.

[Gambas:Video CNN]