Bengkel Diminta Gabungkan Uji Emisi di Layanan Servis Kendaraan

Pihak bengkel diminta Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menggabungkan uji emisi dengan layanan servis kendaraan pelanggan. Hal ini berkaitan dengan penerapan uji emisi bagi kendaraan di Jakarta yang disertai sanksi tilang mulai 1 September 2023.

"Kami mengimbau kepada pemilik bengkel supaya uji emisi jadi bagian servis kendaraan yang dilakukan pelanggan, jadi jangan dipisahkan servis dengan uji emisi," kata Asep dilansir Antara pada Jumat (1/9).

Semasa sosialisasi pada pekan lalu bengkel yang bisa melakukan uji emisi sudah diminta melayani warga secara gratis sampai 31 Agustus 2023. Saat itu razia uji emisi sudah digelar Polda Metro Jaya di berbagai tempat namun masih dalam tahap sosialisasi, tanpa sanksi tilang.

Sanksi tilang mulai diterapkan 1 September 2023. Asep mengatakan per tanggal itu bengkel juga mulai memungut biaya layanan uji emisi.

Menurut Asep sejauh ini tak ada regulasi dari Pemerintah Provinsi DKI yang menetapkan berapa harga uji emisi, namun kata dia berdasarkan informasi yang diterima, biaya uji emisi di bengkel sekitar Rpp50 ribu untuk sepeda motor dan Rp100 ribu buat mobil.

Sedangkan denda tilang bagi pelanggar, yaitu yang tak mengikuti uji emisi dan ikut tapi tak lulus, sebesar Rp250 ribu buat motor dan Rp500 ribu untuk mobil.

Pemerintah Provinsi DKI dikatakan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi bengkel di Jakarta untuk menyediakan layanan uji emisi. Fasilitas ini disebut sudah diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2020 Tentang Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.

"Tidak hanya bengkel resmi, tapi bengkel kecil sekalipun kami buka kesempatan, jadi bagi bengkel-bengkel yang mau jadi bengkel uji emisi dan terafiliasi dengan alat uji emisi kita," ujar Asep.