TIPS OTOMOTIF

5 Cara Deteksi Kerusakan Alternator Mobil

CNN Indonesia
Selasa, 05 Sep 2023 08:50 WIB
Cek alternator mobil yang bisa dilakukan di rumah, berikut caranya.
Ilustrasi. Alternator mobil bermasalah bisa dideteksi sendiri di rumah. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
CNN Indonesia --

Mungkin masih banyak yang tidak mengetahui jika tugas untuk memasok arus listrik pada mobil tidak hanya terdapat pada aki saja, namun juga merupakan tugas dari alternator mobil.

Pada saat mobil sudah hidup, maka alternator inilah yang memenuhi kebutuhan kelistrikan yang diperlukan.

Alternator sendiri menghasilkan energi listrik yang diperoleh dengan cara mengubah energi mekanik yang didapatkan dari kruk as yang berputar pada saat mobil berjalan dengan proses induksi. Selain untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan pada sebuah mobil, alternator juga berfungsi untuk mengisi energi listrik di aki mobil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun peran dari alternator mobil ini sangat penting, namun masih banyak pemilik kendaraan yang belum terlalu memberikan perhatian pada alternator ini. Banyak dari pemilik kendaraan yang hanya memperhatikan kondisi aki mobilnya saja dan mengabaikan alternator ini.

Pada saat alternator mobil ini bermasalah, maka bisa dipastikan akan mengganggu kelistrikan mobil. Mulai suara klakson yang melemah, lampu yang redup, wiper tidak berfungsi, hingga yang paling fatal mobil tidak bisa dihidupkan alias mogok.

Mengingat pentingnya fungsi alternator ini, maka pemilik kendaraan harus mulai rutin melakukan pengecekan alternator agar terhindar dari permasalahan yang bisa timbul lantaran alternator ini bermasalah.

Dilansir dari laman Car Hop, berikut ini cara deteksi kerusakan alternator mobil yang bisa dilakukan sendiri di rumah.

1. Cek indikator kelistrikan di dasbor

Langkah pertama untuk melakukan pengecekan pada alternator adalah dengan memeriksa apakah lampu indikator kelistrikan yang terdapat di dashboard itu menyala atau tidak. Jika indikator ini menyala, maka artinya terjadi masalah pada pasokan kelistrikan, bisa dari aki maupun dari alternator.

Cara membedakan apakah masalah terjadi di aki atau alternator adalah kapan indikator ini menyala. Jika indikator menyala sebelum mesin hidup, maka yang bermasalah adalah akinya. Namun jika indikator ini menyala setelah mesin mobil dihidupkan, maka alternator lah yang bermasalah.

2. Cek kondisi belt alternator

Seiring berjalannya waktu, belt alternator ini akan mengalami keretakan dan akan kehilangan keelastisitasnya. Jika menemukan salah satu dari gejala ini, maka sebaiknya belt tersebut segera dilakukan penggantian. Selain untuk memaksimalkan fungsi alternator, penggantian ini juga untuk meminimalisir resiko belt alternator putus di tengah jalan.

Lihat Juga :

3. Cek suara aneh

Pada alternator mobil terdapat dua bearing yang memiliki fungsi sebagai alas poros alternator dengan frame alternator. Jika komponen ini aus, maka akan terdengar suara aneh yang timbul pada saat mesin mobil dinyalakan. Biasanya bunyi yang dihasilkan berupa decitan atau dengungan.

4. Cek bau aneh

Langkah untuk mengecek alternator mobil berikutnya adalah dengan memperhatikan apakah terdapat bau aneh seperti kabel atau karet terbakar pada saat mobil dalam kondisi hidup. Kondisi ini biasanya terjadi pada alternator yang sudah mengalami kerusakan yang cukup masif.

Bau aneh ini timbul dari gesekan pada pulley alternator yang sudah tidak selaras atau tidak berputar sebagaimana mestinya sehingga menimbulkan panas yang berlebihan. Selain itu, bau aneh ini juga bisa ditimbulkan dari alternator yang mengalami overheat karena pasokan listrik yang berlebihan.

Lihat Juga :

5. Cek menggunakan voltmeter

Langkah terakhir untuk cek alternator mobil adalah dengan menggunakan voltmeter. Jika dibandingkan dengan keempat cara di atas, melakukan pengecekan dengan voltmeter ini bisa memberikan hasil yang akurat.

Alternator yang masih dalam kondisi normal akan mengeluarkan daya sebesar 13 hingga 14 volt. Jika ternyata output dari alternator tersebut kurang dari 13 volt, maka berarti alternator tersebut undercharge. Sebaliknya, jika lebih dari 14 volt, berarti alternator mengalami overcharge.

Untuk memperpanjang usia alternator, jangan memasang alat-alat kelistrikan yang berlebihan di dalam kendaraan. Selain membebani alternator, memasang alat kelistrikan yang berlebihan juga memperbesar resiko terjadinya korsleting listrik yang bisa mengakibatkan mobil terbakar.

[Gambas:Video CNN]



(ahd/mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER