Spesifikasi Mobil Patwal Terobos Iring-Iringan KTT ASEAN 2023

Peristiwa mobil patwal yang menerobos dan nyaris menyerempet delegasi Laos dalam iring-iringan peserta KTT ASEAN ke-43 di Jakarta, Kamis (7/9) sore menjadi perhatian publik setelah rekaman video peristiwa tersebut viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, pengemudi mobil patwal terlihat nyelonong masuk ke jalan yang sebelumnya sudah disterilkan karena akan dilalui rombongan KTT ASEAN. Hal ini menyebabkan rombongan mobil dari delegasi hampir terserempet.

Kejadian ini juga membuat heboh para polisi yang sedang berjaga di sana. Bahkan dalam rekaman terdengar kata-kata makian kepada pengemudi mobil patwal tersebut.

Anggota polisi itu menggunakan mobil patwal sedan Mitsubishi Lancer Ex yang legendaris. Mobil ini telah mendapat modifikasi untuk kebutuhan polisi lalu lintas, terlihat dari penambahan stiker biru, hingga atribut lain seperti lampu rotator hingga sirene.

Lihat Juga : Viral Mobil Patwal Terobos Konvoi KTT ASEAN Sampai Dimaki Polisi

Selain Lancer, Mitsubishi juga memasok Galant untuk digunakan sebagai armada kepolisian Indonesia. Sedan lain di luar Mitsubishi sebagai kendaraan Polri, yaitu Mazda 6, Toyota Vios, Hyundai Elantra, dan Ford Focus.

Lancer yang digunakan ini berbeda dengan sedan berkarakter sport Mitsubishi Lancer Evolution X alias Evo 10, meski secara tampil nyaris sama.

Kendati demikian, performa mobil Lancer Ex dinilai bertenaga sebagai armada kepolisian. Dapur pacu yang digendong Lancer EX ini mesin bensin berkode 4B11 2.000 cc tanpa turbo dengan transmisi CVT.

Dalam tugasnya mesin itu mampu menghasilkan tenaga 157 hp dan torsi 205 nm.

Saat ini Lancer Ex tidak hanya digunakan pada satuan lalu lintas Polri, melainkan satuan lain seperti Sabhara, hingga kepolisian di sejumlah wilayah Indonesia.

Mitsubishi Lancer Ex juga banyak digunakan patroli polisi di jalan tol.

Lihat Juga : Kronologi Mobil Patwal Terobos Konvoi KTT ASEAN, Ternyata Kejar Jokowi

Sebab Patwal terobos rombongan KTT

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Latif Usman mengatakan kejadian patwal menerobos iring-iringan KTT berlangsung pada Rabu (6/9) sore di kawasan GBK, Senayan, Jakarta Selatan.

Latif bilang insiden tersebut murni akibat kesalahan anggotanya dan tidak disengaja. Kata dia anggota tersebut sedang buru-buru akibat ingin mengamankan jalur Presiden Joko Widodo.

"Bukan karena sengaja tapi dia terburu-buru karena dia punya tanggung jawab mau mengamankan jalur presiden kita. Jadi gini anggota saya pada saat itu memang dia mau berpindah pos karena mau ngejar pengamanan jalannya," kata dia.

Latif yang mengaku berada di lokasi langsung memberhentikan dan mengarahkan mobil patwal ini ke bahu jalan. Anggota tersebut langsung mendapat teguran, sementara rombongan delegasi Laos melanjutkan perjalanannya.

Setelah menyampaikan permintaan maaf, ia menyebut anggota itu langsung melanjutkan perjalanan untuk bertugas.

"Jadi setelah itu dia langsung minggir berhenti. Setelah tahu itu dia langsung minggir berhenti. Terus saya tegur di situ, setelah Laos lewat, langsung berangkat lagi," kata Latief.

[Gambas:Video CNN]