Tim Peneliti Kemenhub-KNKT Ungkap Hasil Penelitian Rangka eSAF Motor

Kemenhub | CNN Indonesia
Senin, 18 Sep 2023 19:04 WIB
Tim peneliti Kemenhub dan KNKT telah mendatangi langsung untuk melihat proses produksi rangka eSAF sekutik Honda di Kawasan Industri Indotaise Karawang. (Foto: Dok. Kemenhub).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggandeng Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam menindaklanjuti rangka enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) sepeda motor matic atau sekutik Honda.

Tindak lanjut ini dilakukan Kemenhub dan KNKT dengan membentuk tim untuk melakukan penelitian yang dilakukan sejak Agustus hingga September 2023 demi mewujudkan kendaraan bermotor yang berkeselamatan.

"Hasil penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti telah ditindaklanjuti. Kami bersama KNKT akan mengawal dan mengawasi proses pemeriksaan dan penanganan rangka eSAF ini," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno, dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/9).

Tim peneliti Direktorat Jenderal Hubungan Darat (Hubdat) Kemenhub dan KNKT telah mendatangi dan melihat langsung proses produksi rangka eSAF di pabrik sepeda motor Honda di Kawasan Industri Indotaise Karawang pada Jumat (1/9) lalu. Tim melihat langsung proses pembuatan rangka eSAF dan pengendalian kualitas produksi oleh PT. AHM.

Hendro menyebut, PT. AHM membuat rangka eSAF dari raw material berupa High Strength Steel (HSS) yang diproses menjadi rangka. Kemudian dilakukan pelapisan coating dengan metode CED (Cathodic Electro Deposition) secara dipping (celup). Hendro mengungkapkan, semua proses yang dilakukan dalam produksi rangka eSAF telah memenuhi persyaratan standard manufacturing global.

"Tim peneliti melihat proses pengendalian kualitas produk mulai tahap incoming material, press, welding dan pelapisan. Item kontrol termasuk dimensi maupun ketebalan dari hasil proses pelapisan telah dilakukan dan telah memenuhi persyaratan standard manufacturing global," tutur Hendro.

Lebih lanjut Hendro menerangkan, berdasarkan hasil perhitungan finite element method dan divalidasi secara pengujian aktual di fasilitas milik PT. AHM, dapat dikatakan struktur rangka eSAF cukup kuat. Tim peneliti juga menemukan bahwa rangka eSAF tidak memiliki daerah kritis atau fatigue dengan stress load yang tinggi.

"Tegangan yang terjadi masih jauh di bawah Yield Point (batas elastis) dari material rangka," jelasnya.

Hendro menambahkan, terkait keluhan konsumen yang viral beberapa waktu lalu, Ditjen Hubdat dan KNKT juga turut melakukan penilitian terhadap rangka eSAF dari sekutik milik konsumen.

Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan adanya karat pada bagian dalam rangka yang tidak terlapisi coating. Pun demikian lubang pembuangan bawah rangka yang berpotensi tertutup kotoran, sehingga membuat air tersumbat dan bisa menyebabkan udara lembab di sekitar rangka yang berpotensi dapat menimbulkan korosif.

Menindaklanjuti hasil penelitian, lanjut Hendro, PT. AHM saat ini sedang melakukan optimalisasi terhadap cara perlindungan rangka dari potensi korosi secara menyeluruh.

"Diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir karena saat ini (PT. AHM) sedang dalam proses perbaikan untuk mengutamakan kendaraan bermotor yang berkeselamatan ke depannya," ujarnya.

Selanjutnya sebagai langkah nyata bentuk tanggung jawab kepada konsumen, PT. AHM membuka layanan pemeriksaan dan penanganan keluhan rangka eSAF. PT. AHM menyediakan layanan 24 jam melalui contact center Honda 1-500-989 yang dapat diakses dari seluruh Indonesia atau bisa datang langsung ke bengkel AHASS terdekat.

Adapun merujuk peta korosi dunia yang dikembangkan sesuai ISO 9223 tentang sistem klasifikasi laju korosi carbon steel berdasarkan kondisi atsmofer lingkungan, Indonesia berada pada laju korosi yang berat. Dengan itu, diperlukan regulasi lebih lanjut mengenai tata cara pemenuhan ketahanan korosi pada kendaraan roda dua atau lebih.

"Mengingat kondisi di atas Ditjen Hubdat berserta KNKT juga melihat perlunya peningkatan edukasi terkait perawatan dan pemeliharaan kendaraan bermotor roda dua atau lebih," pungkas Hendro.

(osc)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK