Isi Garasi Panglima TNI yang Viral Ancam Piting Warga Rempang

CNN Indonesia
Selasa, 19 Sep 2023 15:56 WIB
Yudo merupakan salah satu pejabat militer Indonesia yang kini memiliki harta kekayaan lebih dari Rp20 miliar.
Yudo Margono memiliki sejumlah kendaraan yang disimpan di garasi rumah miliknya. (Antara/Yoseph)
Jakarta, CNN Indonesia --

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono saat ini tengah menjadi sorotan setelah membuat pernyataan akan "piting" pendemo di Rempang, Kepulauan Riau (Kepri). Ia pun telah meminta maaf terkait ucapannya itu.

Yudo menjelaskan penggunaan kalimat itu biasa digunakannya dalam konteks bukan kekerasan. Dia pun merasa tindakan tersebut lebih aman karena TNI tidak memiliki alat.

"Itu saya enggak tahu karena bahasa saya itu orangndeso, yang biasa mungkin melaksanakan dulu waktu kecil kan sering piting-pitingan dengan teman saya tuh. Saya pikir dipiting lebih aman, karena memang kita tak punya alat," terang mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"TNI tidak dilibatkan untuk tadi memakai alat seperti yang zaman dulu, tidak ada," tambah Yudo.

Di luar kontroversi tersebut, Yudo merupakan salah satu pejabat militer Indonesia yang kini memiliki harta kekayaan lebih dari Rp20 miliar. Harta tersebut dijadikan ke berbagai aset, termasuk tiga unit kendaraan.

Menurut data yang dilaporkan pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 30 Maret 2023, Yudo memiliki dua unit sepeda motor dan satu buat MPV premium merek Toyota.

MPV tersebut ada Alphard 2.5 G AT lansiran 2021 yang diklaim hasil sendiri senilai Rp1 miliar. Kemudian ada dua motor Honda tahun 2010 dan 2013 yang masing-masing memiliki taksiran Rp10 juta.

Pada laporan itu juga tercatat aset lain Yudo antaranya harta bergerak lain Rp365 juta, kas lebih dari Rp6,9 miliar, dan 52 titik tanah dan bangunan senilai lebih dari Rp12,4 miliar.

Video ucapan Panglima TNI soal perintah memiting pendemo terkait Rempang diunggah sejumlah akun di media sosial (medsos). Yudo mengatakan hal itu sebagai instruksi kepada komandan satuan bawahan terkait penanganan demo masa di wilayah Rempang yang saat itu disiarkan langsung di akun Youtube Puspen TNI, tapi video tersebut sudah tak dapat diakses umum.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono sebelumnya juga telah menjelaskan soal pernyataan Panglima TNI tersebut. Laksda Julius menjelaskan konteks kalimat Panglima TNI.

"Jika dilihat secara utuh dalam video tersebut, Panglima TNI sedang menjelaskan bahwa demo yang terjadi di Rempang sudah mengarah pada tindakan anarkisme yang dapat membahayakan, baik aparat maupun masyarakat itu sendiri, sehingga meminta agar masing-masing pihak untuk menahan diri," kata Kapuspen TNI dalam keterangan pers, Senin (18/9).

Julius menambahkan penggunaan istilah 'piting-memiting' itu sebenarnya hanya bahasa prajurit, karena disampaikan di forum prajurit. Namun arti dari bahasa 'piting-memiting' yang dimaksudnya ialah setiap prajurit 'merangkul' satu masyarakat agar terhindar dari bentrokan.

[Gambas:Video CNN]



(ryh/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER