Hyundai Klaim Paling Serius Soal Mobil Listrik di Indonesia

CNN Indonesia
Selasa, 03 Okt 2023 10:30 WIB
Hyundai Motors Indonesia mengatakan Hyundai sudah membangun pabrik mobil, pabrik baterai dan jaringan stasiun pengecasan.
Hyundai Motors Indonesia mengatakan Hyundai sudah membangun pabrik mobil, pabrik baterai dan jaringan stasiun pengecasan. (Hyundai)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hyundai Motors Indonesia (HMI) mengklaim sebagai produsen otomotif yang paling serius menangani mobil listrik di dalam negeri. Selain sudah memproduksi mobil listrik Indonesia dan menyiapkan baterai lokal, perusahaan juga mengatakan aktif membangun jaringan pengecasan.

"Hyundai mungkin bukan pionir ya, tapi Hyundai yang paling serius dalam meng-handle electric car di Indonesia," kata Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer HMI di Jakarta, Senin (2/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasan pertama, kata dia, Hyundai membangun jaringan pengecasan mobil listrik. Hal ini dijelaskan sebagai inisiatif perusahaan buat mengatasi salah satu permasalahan kendaraan listrik, yaitu kebingungan mana yang lebih dulu, seperti istilah 'ayam atau telur', antara mobil listrik atau stasiun pengecasan.

"Karena konsumen juga bingung kan kalau ada produknya (tapi) enggak bisa ngecas. Dulu kecemasannya seperti itu. Produsen juga takut ngasih produk, tapi ngecasnya di mana?" kata dia.

Hyundai dikatakan sebagai pemain baru di Indonesia ingin punya pilar kokoh untuk kendaraan listrik sebab itu terus membangun infrastruktur.

"Yaitu ikut aktif di charging station dengan sekarang bekerja sama dengan public area sekarang sudah sampai hampir 300 charging station. Yang pasti di setiap dealer kita sudah ada charging station," jelas dia.

Pabrik baterai

Di luar stasiun pengecasan Soerjopranoto mengingatkan Hyundai sudah menanamkan total investasi sekitar US$3 miliar di Indonesia.

Sebesar US$1,5 miliar dari itu sudah digunakan untuk membangun pabrik mobil di Cikarang. Pada Januari 2022 pabrik yang dikelola Hyundai Motors Manufacturing Indonesia ini mulai memproduksi Creta kemudian diikuti Stargazer, Stargazer X, Creta, Santa Fe dan Ioniq 5.

"Bukan hanya itu. Jadi di tahun 2023 ini Hyundai bekerja sama dengan LG Solution Mobility berencana punya yang namanya pabrik baterai. Investasinya tidak tanggung-tanggung karena dari investasi US$1,5 miliar untuk manufaktur di Cikarang, ditambah lagi US$1,1 miliar untuk pabrik baterai ini," kata Soerjopranoto.

Pabrik baterai yang dimaksud adalah pabrik sel baterai di Karawang yang dioperasikan HLI Green Power, perusahaan patungan antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution.

Kemudian Hyundai juga mendirikan pabrik lain dengan investasi sekitar US$60 juta, yakni sistem baterai, di Cikarang yang dikelola Hyundai Energi Indonesia, anak perusahaan Hyundai Motor Group hasil kolaborasi antara Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dan Hyundai Mobis.

Pabrik baterai dan sistem baterai ini akan mulai memproduksi massal pada April 2024 untuk menyuplai mobil listrik yang diproduksi Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Cikarang.

"Jadi kalau kita tambahkan itu kurang lebih itu sekitar 3 miliar dollar. Jadi di luar charging station ekosistemnya dibangun untuk pabrikan," kata Fransiscus.

[Gambas:Video CNN]



(fea/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER