Menteri ESDM Arifin Tasrif memaparkan alasan konversi motor listrik yang dapat subsidi Rp7 juta dari pemerintah tidak ramai dimanfaatkan masyarakat. Menurut Arifin program ini kekurangan komponen paling penting, yakni baterai.
"Kuncinya adalah ketersediaan baterai listrik yang memang terbatas sekali. Harus ada kepastian keberadaan stok baterai, karena kita belum bisa bikin sendiri," kata Arifin ketika rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta Pusat, Selasa (21/11), yang disiarkan online.
Baterai adalah salah satu komponen utama motor listrik, selain motor penggerak dan manajemen baterai. Baterai mewakili lebih dari 60 persen harga motor listrik
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arifin bilang baterai untuk konversi motor listrik bisa diharmonisasikan dengan Kementerian Perindustrian yang menjalankan program berbeda, yaitu subsidi pembelian motor listrik baru.
Dia memaparkan bisa jadi perlu ada aturan khusus tentang baterai itu yang terkait persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk mendorong produksi lokal.
Total kuota pemberian subsidi konversi motor listrik pada tahun ini sebanyak 50 ribu unit menurut Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023.
Namun berdasarkan pemaparan materi Arifin, per 18 November 2023 hanya ada 350 unit yang sudah kontrak untuk konversi motor listrik
Dari angka itu yang sudah realisasi terkonversi sejauh ini cuma 60 unit, sedangkan 78 unit masih dalam proses.