Banyak Kerikil di Jalur Karpet Merah Motor Listrik Indonesia

CNN Indonesia
Kamis, 30 Nov 2023 05:53 WIB
Program subsidi motor listrik dari pemerintah berjalan tak mulus dan jauh dari target.
Program subsidi motor listrik dari pemerintah berjalan tak mulus dan jauh dari target. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Karpet merah yang digelar pemerintah untuk sepeda motor listrik di Indonesia ternyata tak mulus, masih banyak kerikil yang perlu dibersihkan.

Ketua Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setyadi menjelaskan rintangan di penjualan motor listrik dalam negeri terbilang banyak. Padahal pemerintah sudah memberikan berbagai kebijakan bagi industri agar bisa berakselerasi.

"Pemerintah sudah memberi karpet merah kepada asosiasi dan brand motor listrik. Sekarang adalah bagaimana kita ingin strategi yang pas, mengakurasi supaya trust masyarakat terhadap molis yang sekarang banyak jadi pertanyaan," kata dia di acara Inabuyer EV Expo 2023, Rabu (29/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi menyoroti salah satu masalah, yaitu tentang ketersediaan dealer yang belum banyak tersebar di wilayah Indonesia. Budi mengungkap sendiri kalau di Jember, Jawa Timur pun tak tersedia.

"Sebetulnya [rintangannya] adalah dealer belum merata di seluruh daerah. Saya tadi pagi dapat telepon dari Jember nanya, mau beli molis subsidi, ternyata di Jember belum ada, padahal kota besar di Jawa Timur," tuturnya.

Pemerintah lewat aturan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 6 Tahun 2023 memberikan subsidi untuk masyarakat yang hendak membeli motor listrik baru.

Menurut aturan tersebut, pemerintah membantu pembelian setiap unit Rp7 juta untuk maksimal 200 ribu unit pada tahun ini. Sedangkan untuk tahun depan jumlahnya meningkat tiga kali lipat menjadi 600 ribu unit.

Penyerapan subsidi itu sekarang terseok-seok lantaran berdasarkan situs Sisapira baru 4.148 unit motor listrik yang tersalurkan.

Program subsidi yang lain, yakni untuk konversi motor listrik konversi juga demikian. Pada November ini saja baru sekitar 112 unit yang mendapat subsidi menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hasil itu masih jauh dari target ESDM sebanyak 50 ribu unit pada 2023.

Jumlah penyaluran subsidi untuk motor listrik hingga saat ini jauh panggang dari api. Hal ini seharusnya menjadi evaluasi pemerintah, bagaimana publik bisa dikerek minat belinya ke motor listrik.

Banyak rintangan

Menteri ESDM Arifin Tasrif pada pekan lalu blak-blakan tentang kondisi konversi motor konvensional ke listrik. Menurutnya, pihak bengkel kesulitan mendapat komponen penting yaitu baterai.

"Kuncinya adalah ketersediaan baterai listrik yang memang terbatas sekali. Harus ada kepastian keberadaan stok baterai, karena kita belum bisa bikin sendiri," kata Arifin ketika rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta Pusat, Selasa (21/11), yang disiarkan online.

Baterai menjadi salah satu komponen utama motor listrik, selain motor penggerak dan manajemen baterai. Baterai mewakili lebih dari 60 persen harga motor listrik.

Arifin bilang baterai untuk konversi motor listrik bisa diharmonisasikan dengan Kementerian Perindustrian yang menjalankan program berbeda, yaitu subsidi pembelian motor listrik baru.

Dia memaparkan bisa jadi perlu ada aturan khusus tentang baterai itu yang terkait persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk mendorong produksi lokal.

(can/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER