Deret Kecurangan di Skandal Daihatsu Hingga Merembet ke Indonesia

fea | CNN Indonesia
Kamis, 21 Des 2023 13:38 WIB
Ada lebih dari 174 kasus pelanggaran yang dilakukan Daihatsu terhadap regulasi kendaraan Jepang, skandal ini melibatkan tujuh model mobil produksi Indonesia.
Ada lebih dari 174 kasus pelanggaran yang dilakukan Daihatsu terhadap regulasi kendaraan Jepang, skandal ini melibatkan tujuh model mobil produksi Indonesia. (AFP/KAZUHIRO NOGI)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Komite independen yang dibentuk untuk menginvestigasi kecurangan Daihatsu Motor pada regulasi uji kendaraan di Jepang secara menyeluruh telah mengungkap pada Rabu (20/12) setidaknya ada 174 kasus pelanggaran di skandal ini.

Sebanyak 143 kasus adalah pernyataan resmi yang palsu, 28 kasus modifikasi ilegal dan tiga manipulasi data. Pelanggaran ini dikatakan sudah dilakukan Daihatsu sejak 1989 dan jumlahnya meningkat sejak 2014.

Skandal Daihatsu ini melibatkan 64 model mobil, termasuk 22 model merek Toyota dan sisanya Daihatsu, Subaru serta Mazda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komite independen mengungkap lima contoh kecurangan yang sudah dilakukan Daihatsu. Berikut daftarnya:

1. Modifikasi airbag

Sertifikasi uji kendaraan di Jepang untuk tabrak samping (side collision test) mewajibkan sensor airbag bisa mendeteksi sendiri (Self-Ignition) terjadinya tabrakan dan kapan side airbag serta curtain airbag terbuka untuk melindungi penumpang. Keputusan itu seharusnya dilakukan Electronic Control Unit (ECU) airbag di mobil.

Namun karena komponen ECU airbag ini belum dikembangkan saat pengetesan, karyawan Daihatsu yang bertanggung jawab melakukan tes di departemen keselamatan menyiapkan permintaan pengetesan uji tabrak samping dilakukan dengan aktivasi airbag memakai timer (Timer-Ignition).

Lalu pengetesan dilakukan menggunakan timer pada side airbag dan curtain airbag. Data pengetesan ini kemudian diinput ke sertifikasi uji tabrak samping.

Model yang terlibat kecurangan ini adalah Daihatsu Move, Subaru Stella, Daihatsu Cast dan Toyota Pixis Joy.

2. Pernyataan palsu headrest

Karyawan Daihatsu yang bertanggung jawab membuat laporan headrest atas uji tabrak belakang menulis pernyataan palsu.

Seharusnya pengetesan dilakukan berbeda antara headrest pengemudi dan penumpang depan. Namun karena pengetesan hanya dilakukan untuk headrest penumpang depan dan karena berbagai alasan tak dilakukan untuk headrest pengemudi, karyawan itu melaporkan hasil pengujian headrest pengemudi menggunakan data headrest penumpang depan.

Alasan hal ini dilakukan sebab karyawan itu menganggap tidak ada perbedaan material antara headrest pengemudi dan penumpang depan.

Mobil yang terlibat dalam kasus ini adalah Daihatsu Cast dan Toyota Pixis Joy sejak September 2015 sampai Juni 2023.

3. Pernyataan palsu tes kecepatan

Saat uji tabrak pedestrian bagian kepala dan kaki, mobil yang diuji melampaui batas kecepatan tertinggi yang diatur regulasi.

Karyawan Daihatsu yang bertanggung jawab atas pengetesan ini berpikir daripada membuang waktu menjelaskan mengapa kecepatan bisa melebihi batas, mereka menyatakan dalam laporan bahwa kecepatan saat tabrakan sesuai aturan.

Mobil terlibat pada kasus ini adalah Daihatsu Copen sejak Juni 2014.

4. Pernyataan palsu tekanan udara ban

Pada uji spidometer, regulasi mengatur pengetesan dilakukan menggunakan ban yang nilai tekanan udaranya sesuai tabel spesifikasi ditambah 20 kilopascal. Namun saat pengujian dilakukan internal Daihatsu tidak ada pernyataan nilai tekanan udara ban seperti itu.

Karyawan yang bertanggung jawab melakukan pengujian ini melaporkan hasil uji sesuai regulasi pemerintah. Alasannya karena tidak ada cukup waktu melakukan tes ulang karena jadwal pengembangan mepet dan berdasarkan hasil tes yang sudah dilakukan internal dianggap tidak ada perbedaan signifikan pada hasil tes.

Kasus ini melibatkan Daihatsu Hijet Truck, Toyota Pixis Truck dan Subaru Sambar Truck selama Agustus 2014 - Agustus 2020. Lalu Daihatsu Thor, Toyota Roomy, Toyota Tank dan Subaru Justy pada November 2016 sampai Agustus 2020.

5. Manipulasi data uji tabrak depan

Karyawan yang bertanggung jawab atas uji tabrak depan (frontal collision test) telah menyiapkan data kecepatan terpelantingnya kepala penumpang depan menggunakan hasil uji latihan yang dilakukan sebelumnya.

Lalu saat uji tabrak depan dilakukan sesuai regulasi dan dilihat saksi, data kecepatan kepala yang dilaporkan diganti dengan versi uji latihan.

Model yang diuji tak memiliki airbag dan pengukuran dilakukan memakai boneka dengan material yang sama digunakan kabin. Karena hal ini kalkulasi kecepatan kepala tak bisa dilakukan dan model yang diuji seharusnya tak lulus.

Kasus ini melibatkan Daiahtsu Hijet Truck tanpa airbag sejak Januari 1999 hingga November 2011.

Minta maaf dan setop distribusi

Sebanyak 174 kasus kecurangan ini di luar dua kasus sebelumnya yang sudah diungkap sendiri oleh Daihatsu pada April dan Mei. Pada April Daihatsu menyatakan memodifikasi manual unit uji pada bagian door trim agar lulus uji tabrak samping, sedangkan yang dijual ke konsumen memakai spesifikasi berbeda.

Lalu pada Mei Daihatsu menyatakan mencurangi proses sertifikasi uji tabrak samping menggunakan tiang (pole side collision test) pada Daihatsu Rocky HEV (Hybrid Electric Vehicle dan Toyota Raize HEV.

Daihatsu telah menyatakan menghentikan distribusi semua model yang diproduksi saat ini diseluruh dunia.

"Daihatsu hari ini memutuskan untuk menghentikan sementara semua model yang dikembangkan Daihatsu yang saat ini sedang diproduksi, baik di Jepang maupun di luar negeri," kata Daihatsu, Rabu (20/12).

Tujuh model di Indonesia

Dari total 64 model yang terlibat skandal, tujuh di antaranya diproduksi di Indonesia oleh Astra Daihatsu Motor (ADM) dan Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Meski begitu belum ada penjelasan dari Daihatsu ataupun ADM dan TMMIN tentang inti masalahnya. Ketujuh model tersebut yakni:

ADM:

Toyota Agya/Wigo (Ekuador, Uruguay, Kamboja)
Toyota Rush (Ekuador, Malaysia)
Toyota Avanza (Indonesia, Meksiko, Kamboja, Thailand, Vietnam, Peru, Bolivia)
Toyota Raize (Ekuador, Meksiko)
Daihatsu Xenia (Indonesia)

TMMIN:

Toyota Avanza (Indonesia, Meksiko, Kamboja, Thailand, Vietnam, Peru, Bolivia)
Toyota Veloz (Indonesia, Malaysia, Kamboja, Thailand, Meksiko)
Toyota Yaris Cross (Kamboja, Chile, Uruguay)

(fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER