Tesla dan Build Your Dreams (BYD) jadi dua perusahaan mobil listrik yang saling bersaing merebut pasar di dunia. Terbaru saling klaim hasil produksi mobil listrik sepanjang 2023.
Produsen mobil asal China, BYD mengklaim telah mendistribusikan sebanyak 1,6 juta mobil listrik (battery electric vehicle/BEV) dan 1,4 juta jenis plug-in hybrid (PHEV).
Pabrikan otomotif asal Amerika Serikat, Tesla menyebut sukses produksi 1,8 juta unit hanya mobil listrik, atau tak mencapai target 2 juta unit seperti CEO Elon Musk inginkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah memanasnya persaingan antara Tesla dan BYD, kedua perusahaan yang bersaing tersebut ternyata punya hubungan erat. Mereka saling "menghormati" untuk urusan berbisnis, sebab keduanya saling menguntungkan satu sama lain.
Lihat Juga : |
Mesranya hubungan Tesla dan BYD diketahui dalam laporan insideevs, menjelaskan bahwa Tesla Model Y yang diproduksi di pabrik Gigafactory, Berlin menggunakan baterai lithium-iron-phosphate (LFP) buatan BYD. Model Y dengan baterai LFP itu secara diam-diam mulai diproduksi pada Mei 2023.
Berbeda dengan Model Y diproduksi di China menggunakan baterai Contemporary Amperex Technology Co (CATL).
Sekitar satu tahun sebelumnya, media The Korean Economic Daily memberitakan perusahaan Tesla mengakhiri kerja sama dengan BYD untuk pembuatan seri Model. Kolaborasi itu diduga terkait komponen inti baterai.
Informasi itu pun langsung mendapat tanggapan dari Musk. Dengan tegas ia mengatakan, "Laporan media itu salah. Hubungan antara Tesla dan BYD baik," kata Musk dalam cuitannya diberitakan Reuters.
BYD pun menekankan hal sama, bahwa pemberitaan tersebut hoaks, tidak sesuai dengan situasi sebenarnya. Kedua perusahaan tidak terbuka soal apa, namun sejumlah analis memprediksi itu terkait komponen baterai mobil listrik.
Lihat Juga : |
BYD salah satu pemasok baterai ternama asal China. Perusahaan resmi meluncurkan jenis LFP dijuluki baterai blade pada 2020. Baterai itu sangat populer di kalangan produsen otomotif global karena kualitasnya, dan harganya tidak terlalu tinggi.
BYD mengklaim baterai blade lebih unggul dari baterai lithium nikel kobalt mangan (NCM).
Jauh sebelum mengembangkan baterai untuk mobil listrik, BYD dikenal sebagai perusahaan pemasok baterai ponsel Motorola dan Nokia pada 2000. BYD mengeruk cuan dari bisnis ponsel saat itu.
Sejak saat itu, BYD mendapat kepercayaan sejumlah perusahaan dunia sebagai pemasok baterai.
Tesla sendiri mendapatkan sel baterai dari berbagai perusahaan. Tesla juga tidak menampik bahwa hampir setengah dari mobil listrik yang mereka produksi dilengkapi dengan baterai LFP.
Menurut Tesla, baterai LFP lebih terjangkau dibandingkan sel berbasis nikel dan kobalt yang banyak disematkan pada mobil-mobil listrik di Eropa. Baterai jenis ini diakui bisa beradaptasi di berbagai kondisi cuaca.
Tesla juga memperoleh pasokan sel baterai berbasis NCM dari Panasonic dan LG Energy Solutions.
Selain Tesla, raksasa otomotif dunia yang menggunakan baterai besutan BYD adalah Mercedes-Benz dan Toyota. Salah satu mobil listrik Toyota, yakni bZ3 untuk pasar otomotif China.