Pemerintah Minta BYD Jangan Impor Mobil Listrik dari China
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi rencana investasi perusahaan otomotif asal China, BYD sebesar Rp20,3 triliun untuk memproduksi kendaraan berbasis baterai (BEV) di Indonesia.
Menurut Airlangga, rencana tersebut berpotensi untuk mempercepat ekosistem ramah lingkungan dalam negeri. Airlangga meminta perusahaan melakukan produksi mobil listrik di Indonesia dan meningkatkan lokal konten dengan segera.
"Pemerintah terus mendorong BYD untuk dapat meningkatkan konten lokal sehingga tentu dapat mendorong daya saing industri dan melakukan integrasi," kata Airlangga dalam video disiarkan di sela-sela pengumuman kehadiran BYD di Indonesia, Kamis (18/1).
BYD resmi mengaspal di Indonesia memboyong tiga model mobil listrik yaitu Dolphin, Atto 3 dan Seal. Mobil-mobil ini masih impor (Completely Built Up/CBU) dari China.
Harga ketiga model mobil listrik itu akan diumumkan di pameran otomotif IIMS 2024 berlangsung mulai 15-25 Februari.
Liu Xueliang, General Manager BYD Asia-Pasifik divisi penjualan mengatakan pihaknya masih melakukan pembahasan di terkait pendirian pabrik produksi di Indonesia, dan belum tahun kapan merealisasikan investasinya.
"Sekarang kita lagi studi, lagi dipikir BYD akan investasi sendiri di sini untuk produksi di Indonesia," ucap Liu.
Pada Maret 2023 BYD melakukan peletakan batu pertama di Thailand sebagai simbol pembangunan pabrik di negeri gajah putih itu.
Pabrik yang terletak di Zona Khusus Koridor Ekonomi Timur di provinsi pesisir Rayong, diharapkan bisa menjadi penghubung untuk distribusi kendaraan listrik negara-negara Asean dan kawasan lain.
Pabrik tersebut dijadwalkan akan memulai produksinya pada tahun ini, dengan kapasitas tahunan 150 ribu unit kendaraan energi baru.
Berbeda dengan Chery, DFSK, dan Wuling diketahui sebagai perusahaan asal China memproduksi mobil listrik di Indonesia. Perusahaan-perusahaan itu berwacana terus meningkatkan lokal konten mobil-mobil listrik yang diproduksi di dalam negeri.