IIMS 2024

Moeldoko: Insentif Mobil Hybrid Enggak Penting

CNN Indonesia
Selasa, 20 Feb 2024 16:30 WIB
Menurut Moeldoko insentif mobil hybrid bukan urgensi lantaran masih menggunakan mesin dan menghasilkan emisi.
Kepala Staf Presiden Moeldoko menjelaskan insentif mobil hybrid bukan urgensi lantaran masih menggunakan mesin dan menghasilkan emisi. (CNN Indonesia/Dhio Faiz Syarahil)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menilai insentif untuk mobil hybrid tak begitu penting diterapkan lantaran masih menggunakan bahan bakar fosil yaitu bensin.

"Ya sebenarnya menurut saya gak penting-penting amat, karena apa? Karena toh masih pakai bensin dan tambah lagi apakah itu menjadi beban bagi pengendara saya juga gak ngerti karena harus ada dua hal kan. Satu ada bensin, satu ada listriknya, tetapi konsumennya akan menentukan," kata dia saat mengunjungi Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, Selasa (20/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping itu dia menilai subsidi atau insentif pajak baiknya hanya diterapkan di kendaraan listrik alias EV. Hal itu lantaran menimbang dampak positif bagi publik dan lingkungan serta soal ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Yang pertama masalah lingkungan, environment. Lingkungan kita menjadi baik. yang kedua masalah besaran impor BBM kita itu sangat-sangat besar," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat melirik mobil dengan teknologi hybrid saat membuka pameran IIMS 2024, Kamis (15/2) salah satunya Toyota Yaris Cross Hybrid.

Dari sekian banyak mobil yang dipajang, ia sempat terkesan pada Yaris Cross Hybrid yang diklaim punya konsumsi BBM 1:31 dan rendah emisi.

Hal itu diungkap Direktur Marketing Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy. Ia menyebut Jokowi mengapresiasi mobil hybrid yang turut berkontribusi terhadap penekanan emisi karbon.

"Tadi juga di depan Yaris Cross ngobrol melihat konsumsi bahan bakar 1:31, emisi 50 persen (lebih rendah) dibandingkan bensin, beliau impress, happy tadi sempat ngobrol mengenai insentif dan beliau meminta Pak Menko untuk mengkaji lebih lanjut," ujar Anton.

Selain Toyota, merek lain yang menawarkan mobil hybrid adalah Suzuki. Ada tiga model hybrid Suzuki saat ini yang dijual dengan harga relatif terjangkau, yakni Ertiga Hybrid, XL7 Hybrid dan Grand Vitara.

Merek-merek Jepang di Indonesia sekarang terasa lebih mendorong mobil hybrid ketimbang mobil listrik yang jadi fokus semua merek China. 

Kabarnya pemerintah sedang mengkaji regulasi tentang subsidi mobil hybrid. Mobil hybrid, yang menggendong baterai dan mesin pembakaran dalam secara bersamaan, tak mendapatkan keistimewaan seperti mobil listrik, misalnya tetap kena PPnBM, BBNKB dan PKB.

(can/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER