IIMS 2024

Moeldoko Ungkap Keanehan Motor Listrik Sepi Peminat

CNN Indonesia
Rabu, 21 Feb 2024 13:41 WIB
KSP Moeldoko menyatakan ada tiga isu yang membuat warga belum beralih ke sepeda motor listrik.
KSP Moeldoko menyatakan ada tiga isu yang membuat warga belum beralih ke sepeda motor listrik. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjelaskan soal keanehan terkait perkembangan penjualan sepeda motor listrik yang terkesan lebih lambat ketimbang mobil listrik padahal keduanya sama-sama diberi subsidi dari pemerintah.

Menurut Moeldoko yang dijumpai di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (20/2), mobil listrik saat ini posisinya tak seimbang lantaran suplai kurang tapi permintaannya banyak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi yang aneh memang di sektor sepeda motor ya, tapi bisa dipahami karena apa? sepeda motor yang ada sekarang itu belum menjawab isu, isu bagi konsumen tentang sepeda motor itu khususnya tentang baterai," jelas dia.

Isu baterai yang dia maksud tentang kapasitas energi dan terjemahannya menjadi jarak tempuh motor listrik. Hal terkait jarak tempuh, kata Moeldoko, menjadi pertanyaan bagi konsumen yang ingin membeli motor listrik.

"Pasti tanya jaraknya jauh enggak, itu pasti ditanya ya. Rata-rata yang sekarang kan hanya 50 kilometer, 60 kilometer maksimum kan, sehingga kalau orang di Tangerang mau ke Jakarta 60 kilometer masih mikir-mikir begitu. Ntar chargernya dimana?" ucap dia.

Isu yang kedua soal baterai adalah harganya yang mahal, sedangkan isu ketiga yang diungkap Moeldoko terkait pengecasan yang butuh waktu lama.

Dia menyebut rata-rata waktu pengecasan itu minimum 2,5 jam sampai 6 jam sampai baterai penuh.

"Nah tiga isu inilah saya pikir yang menjadi handicap teman-teman kita itu belum mau beralih ke sepeda motor listrik," kata dia.

Meski demikian, jikalau nanti ada produsen yang bisa membuat motor listrik dengan daya jelajah yang jauh dan pengisian yang cepat, bukan tidak mungkin hal itu bakal menarik pembeli.

"Jadi kalau harga baterainya nanti murah, nah rata-rata sekarang baterai antara Rp9-10 juta kan. Kalau nanti bisa antara Rp6-6,5, juta itu pasti bisa orang pasti bergeser apalagi charging-nya cepat, jaraknya jauh," tutupnya.

Berdasarkan situs sisapira yang diakses pada 21 Februari 2024, subsidi motor listrik yang sudah tersalurkan pada saat ini sebanyak 0 unit. Kuota sisa subsidi sekarang 584.674 unit dari total 600 ribu unit.

Meski begitu tertera 8.690 unit masih dalam proses pendaftaran dan 6.636 unit di proses verifikasi.

(fea/can/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER