Pasokan Listrik Berlebih di Jawa-Bali-Sumatera, PLN Giat Bangun SPKLU

Satu-satunya penyedia listrik di dalam negeri, PLN, mengatakan ingin meningkatkan ekosistem kendaraan listrik sebagai salah satu upaya mendukung industri ini. Salah satu latar belakang sikap ini disebut lantaran pasokan listrik dalam kondisi berlebihan di tiga pulau di Indonesia.

Executive Vice President Energy Transition and Sustainibility PLN Kamia Handayani menjelaskan untuk menerapkan hal itu PLN lebih dahulu harus menyediakan daya atau energi yang cukup untuk kebutuhan transportasi.

Lihat Juga : Indonesia-Australia Teken MoU Garap Kolaborasi Kendaraan Listrik

"Kebetulan saat ini, khususnya di sistem kelistrikan Jawa-Bali dan kemudian juga di Sumatera kita memang pasokan listrik sedang berlebih. Jadi kita sangat mendukung pertumbuhan energi listrik di Indonesia ini," Kamia dalam Indonesia Green Energy Leadership Forum bertema 'Hilirisasi Indonesia', Kamis (8/3).

Kamia mengungkap saat ini PLN sudah menyediakan lebih dari 1.100 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar dari Sumatera sampai Papua. Lalu dikatakan pula ada sekitar 1.800 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) khusus buat roda dua.

"Bahkan kalau untuk kendaraan roda dua lebih dari 9.600 penyedia stasiun untuk kendaraan roda dua," katanya.

Stasiun penyedia energi listrik ini didirikan sendiri oleh PLN dan juga ada kerja sama dengan para investor swasta. Kemudian diungkap juga saat ini sudah ada sekitar 5.000 pelanggan PLN yang memiliki home charging.

Lihat Juga : Deret Insentif Kendaraan Listrik, dari Tax Holiday Sampai Bebas PPnBM

Menurut Kamia jumlah stasiun itu masih kurang untuk kebutuhan kendaraan listrik di Indonesia yang dikatakan bakal terus meningkat.

"Tapi ini tentu tidak cukup, kita harus terus berupaya mengembangkan ini lebih lanjut karena animo masyarakat terus semakin meningkat," ucap dia.

PLN pernah menyatakan target mendirikan 300 ribu SPKLU pada 2060 guna membantu mewujudkan net zero emission (NZE) di Indonesia.

Pemerintah sendiri punya target menuju NZE yakni konsumsi listrik menyentuh 5.308 kWh per kapita pada 2060. Penjualan motor konvensional dihentikan pada 2040 sedangkan mobil konvensional pada 2050.